around the city - the old town of phuket


kalo semarang punya kota lama dan jakarta punya kota tua, phuket punya old town. bangunannya bergaya portugis. di sini bangunan tua dirawat dan tampak bersih. bahkan beberapa di cat dengan warna-warna pastel sehingga mirip rumah boneka mirip barbie. phuket old town tidak begitu luas. putar2 di situ seharian cukup.

kami pun tergoda untuk menikmati the old town. saya memilih memarkir kendaraan di salah satu sisi jalan, kemudian menggunakan kaki untuk membawa saya berjalan berkeliling. bermodal peta dan keramahan warga thailand, kami berjalan kaki layaknya turis tanpa panduan guide atau ikut city tour.
surin circle

perjalanan pertama dimulai dari pasar. di kanan kiri banyak cafe-cafe yang menjual makanan barat. ah, kota pariwisata. sepanjang jalan juga banyak toko yang menjual aksesoris, baju, dan souvenir khas phuket. kami memasuki satu toko kaos. mereka menjual kaos berdesain phuket. saya pun tertarik untuk membawa pulang satu dengan menukar 160B. kami juga mampir di toko buku second. disini kami bisa menjual buku kami atau membeli buku bekas di sana. ada berbagai macam bahasa, inggris, perancis, jerman, belanda, italia, tapi tak ada bahasa thailand atau buku berbahasa indonesia. kartu pos juga dijual di mana-mana. teman saya memutuskan untuk membeli kartu pos seharga 10B bergambar pemandangan cantik phuket dan mengirimkannya ke indonesia dengan 30B. semoga cepat sampai.

di sepanjang jalan juga banyak pedagang kaki lima. dari mulai yang berjualan babi, berjualan pancake, berjualan pisang olahan, sampai berjualan buah2an tropis segar. kalau di semarang semacam gilo-gilo. selain potongan buah segar, mereka juga jualan semacam rujak kalau kita sebut di indonesia. ada juga gerobak yang menjual ramuan minuman. saya ingin mencoba, tapi bingung ketika harus membaca tulisan thailand yang mirip cacing. takut ramuannya salah, saya pilih beli jus jeruk saja. rasa jus jeruknya mirip fanta orange. minuman yang segar untuk hari yang panas di phuket town.
fresh meal

kami pun melewati on on hotel yang terkenal di buku jalan2. entah mengapa terkenal, mungkin jadi suatu patokan. tapi hotel itu menempati bangunan tua yang cantik. sayang kabel2 listrik masih berkeliaran di mana2 sehingga bikin jelek foto saya :P. kami lanjut melintasi jalanan phuket dengan nama2 thailand (pha-nga road, thalang road, phuket road) menuju robinson. yah, saya penasaran seperti apa bentuk pusat perbelanjaan modern di phuket. kami melewati clock tower, juga surin circle. bahkan sempat berfoto dengan pak polisi yang ramah.

robinson kecil, masih lebih bagus mal-mal yang ada di indonesia. di robinson kami menemukan souvenir untuk oleh2 dengan fix price. ada hypermart seru bernama top market. kami menemukan makanan segar dalam porsi banyak seharga 40-60B. makanannya pun lebih manusiawi dibanding yang dijual di 7-11. kami pun membeli untuk makan malam nanti.
barbie house,, not it's barbie soho

di luar robinson, kami menemukan kios kaki lima yang menjual ayam goreng dengan bumbu thailand yang kaya rempah. banyak orang yang beli disana sehingga kami penasaran. bila ayam saja cukup bayar 20B, tapi bila dengan nasi rempahnya bayar 40B. mmm,,, enak.

sudah kenyang dan kaki sudah minta istirahat. kami pun kembali ke tempat parkir motor. di sini tak ada tukang parkir yang minta bayaran. mari lanjutkan perjalanan

dinilintangasri.dla@gmail.com
@dini_lintang
ps: orang thailand ramah dan suka membantu turis. ketika kamu tampak memegang peta dan kebingungan, maka akan ada orang lokal yang bertanya dalam bahasa inggris "where you go?" dan menjawab pertanyaanmu dengan senang hati. bahkan bila orang tersebut tidak bisa bahasa inggris, mereka akan meminta bantuan pada orang lokal lain untuk menjelaskannya padamu. tapi lebih baik jangan tanya pada sopir taksi. bukannya menjawab pertanyaan, mereka malah menawarkan jasa yang belum tentu kamu perlukan.

Komentar

Postingan Populer