Cerita Sial Saat Travelling

Apa hal sial yang menimpamu saat travelling? Untukku, kehilangan kamera saat perjalanan. Hari ini empat tahun lalu aku kehilangan kamera yang akibatnya masih terasa sampai hari ini. Selain kehilangan foto-foto perjalanan saat di Gyeongju, aku juga rugi karena kamera kesayangan yang hilang nggak diproduksi lagi.

cerita sial travelling

Buat temanku, kisah sialnya terjadi saat kehilangan dompet dan paspor di perjalanan. Budget perjalanan membengkak karena harus keluar uang lebih utnuk beli tiket kereta demi mengurus visa dan paspor di Jepang. Belum lagi biaya pembuatan surat-surat berharga yang hilang ketika kembali pulang.

Temanku yang lain sial karena kena alergi serbuk sari saat travelling di Eropa tepat saat bunga-bunga sedang bermekaran. Mau tak mau dia harus berobat ke RS dan membayar tagihan biaya perawatan yang kurs-nya berlipat-lipat dibanding biaya perawatan di Indonesia.

Tapi untuk kedua temanku ini, kesialan mereka cukup ketika peristiwa dompet hilang dan sakit akibat alergi kambuh. Setelah pulang, mereka tersenyum cerah dan merasa bahagia, malah si teman yang hilang dompetnya ini merasa untung. Ceritanya sial, tapi kok untung? 


Tentang kehilangan


Aku dan adek-adek pergi ke Gyeongju, Korea Selatan. Kalau diibaratkan tempat, Gyeoungju ini semacam coffee shop kecil yang lokasinya ada di pinggiran kota dengan cuaca adem tapi nggak dingin. Coffee shop ini hanya mampu menampung beberapa tamu  dalam beberapa set meja kursi kayu yang nyaman sehingga suasana lebih intim. Sajian utama dari coffee shop ini adalah kopi hangat dengan cita rasa fruity yang ringan. Seperti itulah Gyeongju di benakku.

Pada masa Dinasti Silla, Gyeoungju adalah ibukota Korea. Itulah mengapa ada banyak situs bersejarah di kota kecil ini. Aku juga sempat main ke salah satu kuil di Gyeongju. Aku suka sekali dengan detail semacam ukiran kayu berbentuk seperti salju yang simetris yang menjadi jendela dan pepohonan yang daunnya mulai memerah.

Gyeongju
Satu dari beberapa foto yang tersisa dari Gyeongju


Sayangnya, semua kenanganku akan Gyeoungju hanya bisa kunikmati dalam bentuk memori yang tersimpan di hipokampus dan sedikit cerita dalam blog. Bukan, bukan saking asiknya menikmati Gyeongju maka aku abai untuk berfoto tapi akibat aku kehilangan kamera kesayangan di Seoul. Akibat teledor dan ceroboh, hilang sudah. 

Nggak cuma sedih karena foto-foto yang tersimpan di kamera hilang, tapi tentu saja sedih karena kamera kesayangan ini udah nggak di tangan. Foto tak ada, aku harus menabung lagi untuk beli kamera baru. Huhuhu.

Saat aku cerita ke temanku, dia juga ikutan cerita kalau dia juga pernah kehilangan dompet seisinya saat travelling ke Jepang. Tapi buat temanku, cerita kehilangannya malah jadi peruntungan. Sebelum travelling, temanku ini membeli asuransi perjalanan. Sesuai dengan perjanjian awal, asuransi mengganti semua kerugian atas kehilangan dompet, termasuk biaya untuk mengurus paspor dan surat-surat berharga yang hilang di dalam dompet.

Dasar temanku rejeki, ada kabar dari Jepang bahwa seseorang menemukan dompetnya. Singkat cerita dompet beserta isinya yang masih utuh itu kembali ke tangannya. Double untung kan?  

Temanku yang lain punya cerita saat travelling ke Eropa, dia mendadak pusing, hidung keluar ingus terus-menerus, dan bersin-bersin sepanjang waktu yang ternyata akibat alergi serbuk sari. Kebetulan saat itu adalah bunga-bunga sedang bermekaran di sana-sini. Karena keadaan fisiknya sudah dirasa sangat mengganggu, mau tak mau dia berobat ke RS setempat. Aku nggak terbayang deh mesti bayar biaya RS di luar negeri.

Temanku bilang, dia nggak keluar biaya untuk pergi ke RS. Ternyata sebelum travelling, dia sudah membeli asuransi perjalanan. Urusan sakit di perjalanan sudah ter-cover oleh asuransi. Setelah minum obat, sakitnya teratasi dan dia bisa lanjut jalan-jalan dengan happy.


Asuransi perjalanan


Berdasarkan pengalaman pribadi dan pengalaman teman, punya asuransi adalah kebutuhan. Meski berusaha hati-hati dan cermat, ada kalanya situasi hidup kurang bersahabat. Untuk itulah mengapa ada produk asuransi.

Soal asuransi, dulu beli produk asuransi butuh niat kuat saking ribetnya. Prosesnya kadang berbelit dan seringnya menguras waktu. Aku perlu datang ke kantor asuransi, bawa banyak berkas, dan harus bertemu agen. Kalau si agen kebetulan tidak ada di tempat, aku harus balik lagi sampai bertemu si agen. Kalau berkas kurang lengkap, aku harus balik lagi ke kantor untuk bertemu si agen untuk melengkapi berkas.

Sekarang dengan adanya fitur insurance di aplikasi Traveloka, proses pembelian asuransi perjalanan jadi sangat praktis. Yes, that Traveloka, perusahaan teknologi yang fokus dalam penyediaan jasa perjalanan berbasis digital terbesar di Asia Tenggara. Dengan adanya fitur insurance di Traveloka, mengurus asuransi perjalanan semudah beberapa klik dari smartphone dan semuanya beres.

asuransi perjalanan traveloka
Beli produk asuransi cukup klik smartphone


Aku cukup punya aplikasi Traveloka seri terbaru (minimal versi 3.25.1), klik fitur insurance, dan isi data diri. Voila, kamu udah bisa beli asuransi dengan sangat praktis.

Sukses dengan travel insurance, Traveloka pun menambah layanannya ke jenis asuransi lainnya. Traveloka bekerja sama dengan FWD Life, pelopor asuransi jiwa berbasis digital di Indonesia, untuk menyediakan jasa life insurance, health insurace berbasis syariah --melalui FWD Asuransi Bebas Handal dan Asuransi FWD cancer protection.

Btw, kalau kamu klik link lewat tulisan biru itu, ada kode promo yang bisa dipakai untuk beli produk asuransi dari FWD x Traveloka.


Kenapa sih mesti beli asuransi?


Kalau di kasus perjalananku dan temanku yang aku ceritakan di awal, asuransi bikin kita merasa aman. Temanku yang kehilangan dompet merasa aman di budget karena tahu biaya kehilangannya sudah di-cover asuransi. Temanku yang sakit saat perjalanan merasa aman karena meski sakit, dia bisa dapat fasilitas kesehatan dan nggak perlu bingung dengan biaya pengobatan.


asuransi perjalanan
Punya asuransi semacam yakin kalau sabuk pengaman di wahana ekstrim terpasang kencang

Asuransi sendiri nggak cuma asuransi perjalanan. Ada asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Tujuannya apalagi kalau nggak untuk memberi rasa aman. Soal sakit, siapa juga yang mau sakit. Nggak ada. Tapi kalau udah sakit, mau nggak mau harus keluar uang untuk usaha membuat diri jadi sehat. Nggak sedikit orang yang uangnya terkuras untuk biaya perawatan rumah sakit.

Hidup ini serba nggak pasti. 

Selalu ada perubahan dalam hidup, dan bukan hidup namanya kalo nggak berubah. 

Tahun lalu siapa sangka kita bakal hidup di masa pandemi. Hidup jadi jungkir balik. Rencana-rencana yang udah disiapkan matang berubah jadi berantakan. 

Inilah gunanya asuransi, untuk memberi kita kepastian tentang masa depan. Misal suatu saat kita sakit dan perlu perawatan rumah sakit, paling nggak kita udah nabung melalui premi asuransi yang udah kita bayarkan setiap bulan.

Seperti contohnya di Asuransi Bebas Handal, asuransi berbasis syariah yang ditawarkah FWD Life menyediakan pilihan kontribusi mulai dari Rp. 75.000 per bulan dan pilihan manfaat tahunan hingga Rp. 100 juta.

Terus ada cancer insurance, untuk apa? Nggak semua health insurance mau nanggung penyakit kanker. Penyakit kanker sendiri kalau sudah menjangkit tubuh, biaya perawatannya sangat sangat tinggi. Duh jangan sampai deh kena kanker, tapi kalau untuk jaga-jaga yang nggak apa-apa ya mempertimbangkan untuk melindungi diri lewat cancer insurance.


cancer insurance FWD Life x Traveloka
Pengennya nggak dipakai, tapi ada baiknya jaga-jaga

Cancer insurance dari FWD Life dan Traveloka sendiri preminya dimulai dari Rp.10,000 per bulan dengan biaya pertanggungan 100% hingga Rp.150 juta rupiah. 


Beli asuransi online


Teknologi makin maju dan makin membuat hidup kita sederhana. Urusan beli asuransi pun jadi lebih praktis karena bantuan teknologi. Cukup 

  1. buka Traveloka, 
  2. pilih fitur 'insurance' atau 'protect', 
  3. pilih 'health insurance',
  4. pilih paket FWD Bebas Handal atau pilih FWD Cancer Protection,
  5. lengkapi detail
  6. lanjut ke pembayaran.

Polis asuransi akan dikirim langsung ke email pengguna. Produk asuransi dari FWD Life dan Traveloka ini menawarkan layanan digital end-to-end dari pembelian hingga klaim yang mudah secara online menggunakan aplikasi FWD MAX.


Pola hidup sehat dan hidup cermat


Meski udah punya asuransi, pola hidup sehat tetap harus dilakukan. Selain membuat tubuh tetap sehat optimal, pola hidup sehat sendiri tetap berguna saat sakit. Kalau pun pas tubuhnya sakit, ya sakitnya nggak parah. Pola hidup sehat juga membuat stamina tetap terjaga.

Meski udah punya asuransi perjalanan, tapi tetep kalo pas travelling harus tetap cermat, hati-hati dan waspada. Menurutku, tetep lebih enak nggak kena masalah deh daripada mesti klaim asuransi.


asuransi fwd x traveloka
Foto ini sengaja aku set small, biar kalian nggak gumoh*

FWD Life x Traveloka
Pesan sponsor utama. Keterangan lengkap baca keterangan di bawah ya.

Dinilint


NB: Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman ikut Virutal Konferensi Pers Peresmian Kolaborasi FWD Life dengan Traveloka pada tanggal 28 Oktober 2020. Pada acara tersebut hadir:

  1. Wakil Presiden Direktur FWD Life, Adit Trivedi
  2. Senior Vice President, Financial Services & Partnership, Traveloka, Yadhi Guitana
  3. Vice President, Insurance Product, Traveloka, Isabella Yonathan
  4. Chief Digital and New Bussiness Models Officer FWD Life, Tris Rasika

Komentar

  1. Kalo traveling bayar tiket pesawat pun aku juga pakai asuransi. Gak apa bayar lebih mahal dikit, tapi hati nyaman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jaga-jaga kalau kalau terjadi apa-apa ya,, demi kenyamanan

      Hapus
  2. untungnya sampe sekarang aku ngga pernah ngalami kejadian yang dibilang sial..

    ngomong-omong soal asuransi, memang sangat penting.. karena di Eropa urus-urus apa-apa itu MAHAL.. dan asuransi ini semacam perlindungan kalo ada hal-hal gak menyenangkan menimpa, bisa terbantu bangett..

    temenmu itu cukup cerdas membeli asuransi perjalanan.. di beberapa negara, sepertinya malah asuransi perjalanan itu jadi aturan wajib untuk urus visa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ya,, kalau pergi ke negara maju biasanya minta dicantumkan pembelian asuransi untuk syarat apply visa.
      Yah daripada kena sial di belakang,, mending siap-siap untuk worst scenario sebelumnya.

      Hapus
  3. Duuh, jadi pelajaran buatku juga supaya lebih berhati-hati saat traveling nanti. Tiap melakukan perjalanan kemanapun aku selalu pake asuransi, biar tenang

    BalasHapus
  4. Oh, begituuuu ya mbak DIni. Jadi di Traveloka kita juga bisa beli asuransi kesehatan buat jaga2 pas jalan2. Iya tuh ga kebayang biaya rumah sakit di luar negeri pasti mahal ya. Premi asuransi yg disebutkan termasuk terjangkau juga sih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak cuma asuransi perjalanan, segala asuransi juga ada di Traveloka. Kece kannn

      Hapus
  5. Dulu aku g pernah nganggep bahwa asuransi itu penting, terus pas mulai belajar financial literacy aku baru tau kalau kita ini butuh proteksi. Kan selama ini salah kaprah gitu, mayoritas kita masih berangapan asuransi=investasi, padahal bukan. Dari situ ujung-ujungnya orang-orang pada suka emosyen dan dijadiin thread di twitter pas tau asuransi dia gagal bayar.

    Pas liburan 2019 lalu, aku akhirnya pake asuransi juga di traveloka, buat proteksi kalau ntar ada apa-apa sama aku dan adekku selama liburan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Emang si agen asuransi dulu suka salah kasih info. Aku juga kena info yang keliru nih. Tapi pas beli asuransi emang udah paham kalo beli kenyamanan sih.

      Yes, emang asuransi membuat kita merasa aman, kalo misal terjadi sesuatu udah punya backup. Pengennya sih semua lancar jaya yaa.

      Hapus
  6. Wah, pakai traveloka top banget. Banyak fitur yang ngasih kemudahan. Jalan-jalan nggak perlu kawatir lagi bareng Traveloka

    BalasHapus
  7. Wah terima kasih sharingnya Mba..
    Ngomong2 asuransi, khusus bbrapa negara, pengajuan Visa memang disayaratkan sudah harus beli asuransi perjalanan selama di sana. Untuk memitigasi hal2 sakit n kehilangan gt ya..
    Tp yg sayang itu sbnrny waktu nya, mungkin buat materi bs diganti namun waktu yg terbuang hrs ngurus ini itu pdhal kita kan pengen maksimalin waktu buat jalan2 selama di tempat tujuan kan 😁

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yap, setuju. Emang salah satu syarat visa adalah punya travel insurance.

      Emang kalo pake asuransi segala sesuatu udah di-handle, tapi momen dan waktu emang nggak bisa diatasi meski udah punya asuransi. Pengennya sih meski punya asuransi, asuransi itu nggak kepake. It means everything going well.

      Hapus
  8. Kalau pesen apapun di Traveloka baik kereta api, pesawat maupun bis aku selalu pakai asuransi perjalanan Mbak. Bahkan pesen hotel pun aku beli asuransi loh. Pesen asuransi di Traveloka itu mudah soalnya. Bermanfaat banget kalau terjadi sesuatu saat traveling.

    Ngomong -ngomong tentang sial saat traveling aku belum pernah mengalami. Tapi itu terjadi pada guide kami saat ke Eropa. Di sebuah resto di daerah Jerman dia melepas cincinnya saat cuci tangan. Dan cincinnya ketinggalan di wastafel. Ingat udah lama dan udah hilang deh. Kasihan bangeet.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jaman sekarang segala sesuatu serba praktis ya mbak.

      Duh aku kok ikut nyesel nih dengerin cerita sialnya guide mbak. Kalo yang ini kurang waspada yak, sampe ketinggalan gitu. Udah gitu pasti udah jauh dan nggak mungkin balik buat ambil.

      Hapus
  9. Asuransi perjalanan ini sekali beli dan berlaku direntang waktu kita traveling, kan?

    Saya salah satu orang yang ceroboh juga nih. Perlu banget kayaknya asuransi macam begini

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung premisnya gimana Dar. Make sure aja sebelum beli.

      Nah, siapa tahu dengan pake asuransi bisa mengatasi kecerobohan kamu. Tapi better nggak dipake sih asuransinya tetep. Demi rasa nyaman yaa.

      Hapus
  10. Informasinya berguna banget, Mbak Dini. Kapan-kapan, kalau pergi ke tempat-tempat yang aktivitasnya mengharuskan buat punya asuransi, kayaknya saya bakal pakai layanan traveloka aja. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih udah baca ceritaku ya. Semoga bisa bepergian ke tempat-tempat impian.

      Hapus
  11. Hal sial waktu traveling yaitu ketika dituduh ngerusakin SD CARD kamera sepupu saya, padahal kenyataannya emang sudah umur dan rusak sendiri

    BalasHapus
  12. Ya ampun, sedih amat ya kehilangan kamera yang udah enggak pernah diproduksi lagi. Saya belum pernah kehilangan barang selama jalan-jalan. Anaknya cukup berhati-hati. Tapi salah satu teman saya ada yang nyaris kehilangan tas. Lebih tepatnya ketinggalan, sih. Saking asyiknya kami foto-foto, dia taruh tas di suatu tempat duduk gitu bermaksud biar tasnya enggak ganggu selama pemotretan, dan dia santai aja jalan tanpa menggendong ransel. Dia baru sadar ketika merasa haus dan mau ambil minum dari tasnya, terus tasnya enggak ada di punggung. Panik banget lah dia langsung karena dompet dan HP-nya ditaruh situ. Syukurlah sewaktu ngibrit balik lagi masih ada. Seorang bapak-bapak lagi istirahat di situ dan sekalian jagain. Berterima kasih bangetlah teman saya itu sama si bapak. XD

    Oalah, sial dan ada untungnya ternyata biaya pengobatan dia sebetulnya udah di-back up asuransi toh.

    Sial saat perjalanan kayaknya mah baru jatuh dan keseleo gitu waktu pendakian menuju curug paling atas. Rasanya saya perlu bersyukur banget, karena itu jalanan yang salah satu sisinya jurang. Alhamdulillah saya jatuh ke bagian sisi yang aman. Masih enggak bisa ngebayangin kalau terpelesetnya ke jurang. :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ini temanmu antara sial terus untung ya. Kalo orang Jawa bilangnya, untung masih ada yang nemu dan jagain.

      Yes, kalo punya asuransi bisa mengatasi kesialan.

      Duh, jangan dibayangin kalo jatuh ke jurang.

      Hapus
  13. Waahh itu mah paling menyedihkan Mba, kehilangan kamera apalagi ada fotonya, dan belom di pindah ke device lainnya.
    Rasanya ada memori yang hilang aja gitu ya, terlebih kalau saya, hal kedua yang oenting saat traveling itu adalah foto, buat kenang-kenangan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kehilangan emang menyebalkan mbak. Pengennya nggak lagi-lagi deh kehilangan.
      Tapi kalo namanya hidup kan mesti balance ya, ada yang datang, ada yang pergi.
      Eh malah curcol.

      Hapus

Posting Komentar

Thank you for reading and leaving comment :)

Postingan Populer