priceless (sempu 6 - end)

saat itu pukul 3.30 pagi. matahari pun belum menampakan sinarnya. tapi angin di luar bertiup sangat kencang. air hujan datang bertubi-tubi menghantam bumi.
kami ber9 melebur jadi satu dalam tenda kapasitas 4 orang. walaupun sudah mepet satu sama lain, udara masih saja terasa dingin. hujan kali ini memang dahsyat.
hujan juga agak mengacaukan rencana kami. harusnya kami masih tidur dan menyimpan tenaga untuk satu setengah jam kemudian - pada pukul 5pagi - kami bangun kemudian packing. yah, rencana boleh rencana. sekarang kami harus duduk bersama dan menanti hujan reda. 
satu setengah jam berlalu. akhirnya matahari menampilkan sinarnya yg anggun. langit kembali menampakan warnanya yang memesona. kami pun menyambut alam yg memesona ini dengan menghirup udara pagi yg segar. hawa dingin sehabis hujan membuat kami lapar. nasi, krupuk, bakwan teri hasil masakan semalam menjadi sarapan pagi kami.
ada sedikit cerita tentang nasi di sini. semalam karna berpikir kami akan kehabisan air tawar, seorang teman memutuskan untuk memasak nasi dengan air laut. nasinya matang. dan punya rasa asin air laut. lumayan nih, g perlu pake garam untuk masak lauknya. hahahaha

pukul 7.30 pagi, molor setengah jam dari rencana awal, kami memutuskan untuk keluar dari surga ini. yah, kami mesti pulang untuk menyambut bentuk kehidupan kami yang sebenarnya. huhu. ada rasa sedih untuk meninggalkan tempat ini. tapi juga ada rasa senang menyadari akhirnya kami pulang dan akan bertemu dengan dunia kami.
kali ini jalur trekingnya lebih berat dibanding kami berangkat. tanah lembek karena baru saja kena guyur hujan. beberapa teman memutuskan untuk melepas sandalnya dan memilih menggunakan kaki telanjang. beberapa yg lain mengambil kayu untuk membantu mereka berjalan. kami pun harus berbagi membawa tenda yg berat dan galon - yg walaupun ringan tp makan tempat - yg agak menghambat perjalanan.
hutan lebat kami datang. jalan lembek kami tapaki. ranting2 seolah mengulurkan tangan untuk membantu kami. target kami adalah jam 10.30 keluar dari hutan bakau dan menanti jemputan di ujung.
satu jam. dua jam. tiga jam. jam rasanya berjalan cepat sekali. dan saat itu rasanya hutan lebat tak habis2. pukul 11.00 kami masih berada di rengkuhan sang hutan. padahal menurut rencana kami sudah ada di angkot jam segitu. kami masih harus mandi air tawar dan mengejar kereta yg akan membawa kami ke solo, semarang, jakarta pukul 15.00. 
ya Tuhan. yang bisa kami lakukan saat itu hanya berjalan, merayap, merangkak di bawah naungan sang bakau. sempat salah jalan demi mencari jalan pintas, akhirnya kami berhasil melihat laut di ujung.
terima kasih Tuhan.
sampai di segara anakan pukul 12.00. kami pun memutuskan untuk langsung pergi ke stasiun dan menghampiri kereta yg akan membawa kami pulang pukul 15.00. tanpa toileting, tanpa mandi, dengan pakaian penuh lumpur. antara yakin tak yakin akan bisa kejar kereta atau tidak.
syukurlah, semua berjalan dengan baik. kami sampai 15 menit sebelum kereta berangkat. walau tanpa mandi dan baju masih penuh lumpur, kami berhasil dapat kereta ekonomi dengan tempat duduk empuk dan gerbong baru. yg bisa kami lakukan di kereta cuma tidur.
terima kasih pada sempu, ceritamu untuk hidup kami PRICELESS :))

Komentar

Postingan Populer