Berkunjung dengan Visa Turis ke Korea Selatan

Jadi kenapa Korea? Alasan pertama, saya dapat tiket murah setahun yang lalu,, sekitar tiga koma dua juta rupiah pp dengan air asia. Kedua, ini temennya Jepang,, bahkan sekarang Korea jadi salah satu rivalnya Jepang, dan saya udah berkunjung ke Jepang,, jadi mesti bikin semacam perbandingan. Ketiga, tentu saja hasil bawah sadar saya setelah menikmati cerita seru sinetron-sinetron Korea, setting lokasi syuting yang eye-catchy, wardrobe yang colorfull, sampe aktor dan aktrisnya yang bikin mata nggak berkedip. Here we go, Korea Selatan!! [iya belum berani ke Korea Utara]

Yeay Lintang nyampe Korea ^^

Before Korea
Berbeda dengan pengalaman biasanya, saya dapat harga TIKET yang menarik ke Korea ini ketika saya berencana untuk membeli tiket pulang dari Jepang. Yap, saya dapat tiketnya setahun sebelum keberangkatan. Karena senewen dengan harga tiket pulang dari Jepang di saat tahun baru yang muahalll,, saya malah iseng cari destinasi lain. Taa daa,,, tiket Korea pun di tangan. Hehehe.

Berbekal tempelan visa jepang di paspor, saya pede dong apply VISA korea ke travel agen langganan. Tapi ya gitu deh. Dasar travel agen. Sempet down dan males. Tapi,, ternyata selalu ada hasil dari setiap perjuangan. Yipie.

Dua minggu sebelum keberangkatan, ada aja berita kurang seru dari KERJAAN. Jadwal keberangkatan saya ke Korea bentrok dengan jadwal kerja. Saya sempat mikir mau mundurin tanggal keberangkatan dengan konsekuensi beli tiket baru dadakan,, which is mahal. Huhu. Tapi,, sepertinya hal kerjaan ini masih bisa diatasi setelah kepulangan saya nantinya. Finally, sebelum berangkat, saya boleh sedikit tenang masalah kerjaan itu.

Isu PERANG sedikit membuat orang-orang di sekeliling kami menanyakan tentang kepergian kami. Kabarnya bakalan ada bom nuklir di tanggal kami berada di Seoul. Saya pun mencari informasi melalui orang lokal Seoul, bagaimana sebenarnya situasi di sana. Well, sepertinya di sana baik-baik saja. Let's see

main-main bareng binatang liar di Pulau Nami

In Korea
Setelah kebut-kebutan melawan hecticnya lalu lintas hari Sabtu di Semarang, nunggu berjam-jam di terminal 3 Soetta Jakarta, transit malam2 di LCCT, dan tidur nyenyak sekitar 8 jam di kursi empuknya Air Asia X,, finally sampe juga kita di International Airport INCHEON. Sambutan Korea emang seru. Kita sampe lupa waktu padal masih di bandaranya doang. Banyak spot menarik. Hihihi.

Ternyata SPOT menariknya Korea Selatan nggak cuma bandaranya. Setiap tempat di Korea emang unyu-unyu. Di balik jendela kereta api dari Bandara Incheon menuju Seoul, kami sudah disuguhi pemandangan bukit-bukit coklat yang rapi. Sesuatu yang beda buat kami yang tinggal di hijaunya khatulistiwa. Jalanan di Seoul juga seru. Di tiap sudut selalu ada bangunan unik yang seru. Sebut saja gedung ramah lingkungan, museum, bahkan coffee shop 3x4 meter.

Orang-orang Korea Selatan juga tergolong RAMAH. Mereka berusaha memberi bantuan kalo kita butuh dengan bahasa Inggris semampunya. Bahkan turis-turisnya berasa friendly aja gitu. Atmosfirnya seru.

Street art di Korea

Tempat dan CULTURE di Korea merupakan perpaduan modernitas dan tradisional yang selaras. Perkampungan hanok yang berubah jadi toko-toko cantik dan hostel, taman hiburan dengan dapur tradisional untuk spot foto, bahkan keramahan warga Korea. Mesti ngerasain sendiri kalo ini.

Isu PERANG yang heboh menjadi berita di luar Korea, tidak terasa sama sekali di Korea Selatan. Bahkan warganya tidak tahu buruknya pemberitaan tentang perang di Korea. Kehidupan berjalan normal dan biasa saja. Saya suka cara Korea Selatan melawan perang itu sendiri. Mereka membuat dunia jatuh cinta pada Korea Selatan. Kamu,, suka kan dengan sesuatu yang berhubungan dengan Korea Selatan?

After Korea
Dasar orang tropis,, pulang dari Korea saya masih merasakan DINGIN. Meskipun saat saya berrkunjung adalah musim semi, ternyata suhu di Korea berkisar antara 4 celcius - 14 celcius. Pas ngetik ini tangan saya masih berasa sedikit kesemutan. Huhu.

Kayaknya kalo ini problem saya deh. Begitu sampe rumah, saya langsung tewas di kasur seharian. Bahkan di di dua hari selanjutnya saya masih berasa NGANTUK sepanjang hari. Mungkin efek kebanyakan jalan. Heheh

Emang ya siklus hidup. Setelah masa-masa happy, datang masa-masa kurang menyenangkan. Yang ini curhat dikit [kalo nggak mau baca jangan diterusin]. Masalah kerjaan yang tampak beres di awal, ternyata dipermasalahkan sama big bos. Tapi, buat saya, pengalaman ke Korea kemaren priceless. Saya bisa bertemu teman-teman baru yang seru. Saya belajar culture baru. Saya belajar untuk lebih open terhadap segala hal. Saya belajar berpikir positif. Itu semua tidak bisa diganti dengan uang, kan.

Dinilint
learn while travel

Komentar

  1. Wah bagus banget semi di Korsel... Salam kenal ya ..lagi cari info jalan-jalan ke Korea juga. Sama asli saya semarang juga hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal juga mbak indri. :). Senengnya ketemu blogger asal semarang

      Hapus
  2. Puji TUHAN !
    Thanks ya, Lin... it's very inspired me !
    GOD bless u !

    BalasHapus
    Balasan
    1. Thanks for reading mas gatot. Thank God sharing aku bisa menginspirasi. God blesses :)

      Hapus
  3. Hi Lydia,,, terima kasih ya :D.
    Pas aku kesana suhu paling dingin 4 derajat dan paling panas 14 derajat. Sebagai anak tropis yang nggak mau kedinginan aku dobel-dobel aja bajuku. Patokanku untuk baju kaya kalo aku pake baju di gunung,, daleman ketat, kaos (tergantung bahan sih antara 1-3), sweteer, jaket. hihihi. Banyak yah. Asal main tumpuk aja. Oia, inget juga pake syal dan topi kupluk, dan kaos kaki ;)

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for reading and leaving comment :)

Postingan Populer