Belajar Sejarah Lewat Beruang
Entah mengapa saya suka sekali dengan boneka beruang, yang lebih populer disebut teddy bear. Jadi ketika berkunjung ke Seoul, Korea saya tidak akan melewatkan masuk ke Teddy Bear Museum. Tapi, kenapa beruang?
Untuk masyarakat Korea, beruang punya cerita rakyat sendiri. Konon kabarnya jaman dulu harimau dan beruang berdoa pada dewa supaya bisa menjadi manusia.
Dengan syarat tidak makan daging selama 40 hari. Singkat cerita hanya beruang yang berhasil dan akhirnya menjadi manusia.
Dengan syarat tidak makan daging selama 40 hari. Singkat cerita hanya beruang yang berhasil dan akhirnya menjadi manusia.
Teddy bear museum di arean Namsan Tower sendiri bercerita mengenai sejarah rakyat Korea. Dispaly serta diorama bergerak yang semuanya terdiri dari boneka beruang menggambarkan kehidupan rakyat Korea dari jaman dahulu kala sampai jaman modern.
masyarakat Korea yang divisualisasikan melalui beruang |
Museum ini sangat pintar menceritakan sejarah peradaban manusia melalui boneka beruang. Aku bisa membayangkan kehidupan dan budaya Korea di masa lalu lewat diorama beruang-beruang lucu lengkap dengan pakaian, rumah, dan pernak-pernik sesuai dengan masanya.
Kerajaan Korea dalam diorama beruang |
Beberapa diorama mengingatkanku pada beberapa drama Korea kolosal. Adegan ketika sang raja datang dan semua orang membungkuk memberi hormat digambarkan dengan sangat detail di Museum Teddy Bear. Ada pula adegan memasak secara tradisional yang pernah aku tonton lewat drama Da Jang Geum muncul di salah satu diorama.
Teddy bear museum yang punya banyak sekali teddy bear |
Para beruang sedang memeringati natal di era modern |
Visualisasi kehidupan masyarakat Korea modern |
Meskipun sudah modern, masyarakat Korea tetap melestarikan budayanya |
Meski beberapa teman bilang museum ini kecil, tapi saya puas bermain dengan beruang-beruang ini selama sekitar satu jam. Saya mau balik lagi untuk nonton beruang yang di Pulau Jeju.
Berfoto bersama beruang seukuran manusia, Kalau tidak salah ini seperti scene dari drama Princess Hours |
I want to see more.
Komentar
Posting Komentar
Thank you for reading and leaving comment :)