Sambutan di MuiNe

Are you backpacker? Sapa seorang pria muda Vietnam pada saya begitu saya mengambil backpack dari bagasi bus dan menaruhnya di pundak. Hmm,, saya sudah bisa disebut backpacker rupanya.

Sambutan di MuiNe sungguh menyenangkan. Yang saya tahu hanya MuiNe punya padang pasir berwarna putih dan merah, dan saya pengen nyobain padang pasirnya. Saya cuma tahu ada bus yang membawa saya ke MuiNe. Memasuki MuiNe tampak resort-resort keren yang tampak homy, cozy, dan pastinya mahal. Turis-turis modis dengan pakaian ala pantai sudah terlihat berjalan kian kemari. 

Bus yang membawa kami ke MuiNe berhenti di pemberhentiannya. Sebuah toko di pinggiran jalan. Dan seorang pria muda Vietnam menyapa. Dia membawa kami memasuki gang kecil. Ah, rupanya disana ada penginapan seluas aula kecil lengkap dengan kamar mandi dalam, AC, dan TV kabel. Dia hanya perlu kami memberikan 4 dolar US per orang sebagai gantinya.

Suasana MuiNe yang persis di pinggir pantai membawa udara panas. Perut lapar dan udara panas, mengajak kami untuk menikmati makan di pinggir pantai. Persis seperti di Jimbaran, tapi pastinya dengan menu yang berbeda. Makan kali ini kami menikmati layaknya turis bule-bule itu. Ikan, gurita, nasi putih, dan sayuran, serta minuman segar untuk 600,000 dong berempat sampai kenyang.
Psst,, hati-hati terhadap anak kecil yang berkeliaran di sini. Pelayan mengingatkan untuk menjaga barang-barang kami dengan baik.

Menyusuri jalanan di pantai MuiNe pada malam hari menyenangkan. Di sisi-sisinya [yang seharusnya tampak pantai] tampak resort-resort cantik. Lampu jalan menerangi jalanan yang bersih dan rapi. Turis dan kendaraan tidak terlalu ramai di sini. Ada toko-toko yang menjual souvenir dan bikini. Tinggal pilih, mau yang harga miring atau yang mahal.
Harga benda bermerk disini jauh lebih murah dibanding di Indonesia


the octopus
makannya mesti masak dulu pake areng di atas hot bowl

the big fish
dipanggang tanpa bumbu
tambahin sendiri suka2 garam dan kecapnya yg yummy
dimakan tanpa bumbu juga seru

biar makannya mahal tetep nasi ketan khas vietnam
sebelahnya jus nanas seger

Sedikit cerita:
Malam saat saya jalan2 di MuiNe adalah malam final pertandingan sepakbola di SEAgames Indonesia vs Malaysia. Sebelumnya tim kesebelasan Vietnam sudah kalah melawan tim Indonesia sehingga tidak berhasil melaju ke final. Kami yang penasaran ikut menonton di cafe. Sepertinya orang Vietnam masih dendam karena kekalahan kemarin dengan Indonesia. Mereka mendukung Malaysia. Kedudukan seri membuat Indonesia dan Malaysia harus adu penalti. Ketika tim Indonesia mendapat gol, tentu saja kami bersorak. Tapi kami harus menahan sorakan kami, karena ternyata orang-orang Vietnam ini malah geram. Ketika Indonesia gagal sekali melakukan gol, orang-orang Vietnam ini bersorak kegirangan. Kami yang takut, memilih pergi meninggalkan kerumunan sambil bersedih. Aarghh,,,

Komentar

Postingan Populer