kemana kaki melangkah

Iten emang butuh,, tapi nggak selamanya iten itu berguna


full team
Sepertinya hari ketiga saya dan teman2 di Singapura bakalan out off iten draft. Sejujurnya, saya lupa iten hari ini mau ngapain. Pokoknya kita jalan ke MRT station trus naek MRT ke arah City Hall. Keluar dari MRT station, trus biarkan kaki ini melangkah.
Then, there we are. Kami disuguhi jalanan sepi -jalanan ditutup demi kelancaran F1- sehingga kami bebas berpose di jalanan, jempalitan juga gapapa. Di kanan kiri ternyata banyak bangunan menarik. Ya semacam bangunan tua yang bersih dan terawat gitu. Kebanyakan digunakan buat cafe, galeri, dan hotel.
Jalan dikit, kita nemu bangunan mirip katedral yang megah. Ya, memang it was cathedral. Dan sekarang dimanfaatkan jadi cafe dan bar. Tempat ini hip pada malam hari. Karena kami kesininya pas pagi, jadi ya pemandangan yang kami lihat jejeran kursi2 kosong yang ditata apik. Kemegahan katedral tetep kerasa dan cantik.



Kaki kita bawa kita jauh dari MRT Station, tapi deket sama halte bus. Kita putusin buat cari bus ke Orchard. 10 menit, 20 menit. Masih nggak ada bus yang kita mau. Saya tengok ke keterangan, ternyata bus yang dinanti bakal datang tiap 30 menit. Oke. 40 menit berlalu. Bus yang dinanti tak kunjung tiba. Ah,, kaki, bawa kita ke MRT station lagi yaa. Uda istirahat lumayan lama kan di halte.

Next destination is Orchard. Jalan-jalan di Orchard Road, foto2 di depan display toko bermerk, ngintipin harga  branded shoes and clothes, dan pastinya makan es krim uncle. Es krim uncle adalah es krim potong dengan berbagai pilihan rasa. Cukup tuker 1SGD, es krim siap meleleh di mulut.

Di daerah Orchard ini saya menemukan toko buku besar, Kinokuniya. Seneng banget deh lihatnya. Everywhere is book. Tapi ya gara2 buku-buku yang bertumpuk gila2an ini, saya jadi kepisah sama temen2. Dan yang pasti lapar berat.
Di daerah ini gampang nemu food republic, food court tempat makan segala makanan ada. Mi pedes bisa saya dapatkan dengan harga 5SGD saja dengan porsi yang super guede. Herannya saya habis tu seporsi, akibat jalan mulu kali ya


nangkring di batu

Dengan bekal perut kenyang dan informasi dari petugas, kami jalan ke Singapore Botanical Garden. Nggak ada MRT yang bisa bawa kita ke sana, only bus. Perjalanan pake bus sempet bikin kami kebablasan. Untung dua jalur, jadi ambil bus yang sama untuk balik. Lumayan lama juga nunggunya. Tapi semuanya terbayar setelah ketemu sama Singapore Botanical Garden. Taman yang satu ini luas banget dan gratis. Tamannya rapi dan indah. Hari Minggu sore itu sedang ada pertunjukan musik oleh2 anak2. Semua orang duduk2 di rumput, gelar makanan, dan minum wine. Anjing2 boleh lari2an dan main frisby. Kita, tetep, foto2. :D

Berhubung malam masih panjang, kami lanjut ke China Town. Pas naik bus dan lewat Orchard Road, kami tergoda dengan lampu2 cantik di sepanjang Orchard. Pemandangan gedung2 tinggi dengan lampu warna-warni dari atas bus tingkat beda lho. Just try it.
China Town adalah tempat lampion, orang jualan oleh2, dan makan makanan enak menurut saya. Yang jelas saya seneng banget ketemu lampion warna-warni, nemu lukisan cina 3 biji dengan nuker 10SGD dan makan mie ayam goreng yang enak. Saya juga bisa beli apel sebiji, dan ngicipin kenari panggang.


Malem ini hari terakhir F1 dan ada konser Linkin Park. Demi menikmati ambience dan memanfaatkan waktu operasi MRT yang lebih lama yang biasanya sampe j12malam saat itu j1pagi, kami melaju ke MRT station Esplanade. Yang ada cuma sepi sama petugas. Bahkan ketika kami coba tanya keberadaan konser Linkin Park, si petugas malah baru tau kalo ada konser. Jyaa. 
Otot2 di betis uda teriak2. Jadinya kami nongkrongin starbuck aja lah. 6SGD untuk coklat panas yang lezat. Pas pulang naik MRT, baru kerasa ambience orang2 pulang dari nonton F1. Semua mukanya pada kecapekan.

Komentar

Postingan Populer