Pengalaman Vaksin Covid-19 untuk Pelayan Publik

Akhirnya aku merasakan dapat vaksin covid-19 juga. Rakyat jelata ini merasa bahagia dan ikut berpartisipasi aktif dalam mengatasi pandemi Covid di Indonesia, juga dunia.

Rakyat jelata di usia produktif di bulan Maret 2021 udah dapet vaksin Covid-19. Gimana ceritanya?


Hari Minggu, tgl 28 Maret 2021 temanku sesama guru musik kasih info kalau beliau dapat vaksin Covid di PRPP. Caranya sangat mudah: tinggal nunjukin KTP dan ID Card guru, lalu antri dan ikut prosedur.

Aku pun mengikuti jejak temanku ini. Aku datang ke PRPP berbekal KTP dan ID Card. 

Aku juga sekalian ajak ibu yang udah masuk kategori lansia. Sebenernya ibu udah daftar online lewat link dari Pemkot Semarang. Entah kenapa, nggak ada follow up dari Pemkot Semarang. Ya udah aku daftarin online lewat Sentra Vaksinasi Bersama BUMN.

Kalo untuk lansia memang ada pendaftaran online. Tinggal pilih tempat dan waktu. Kalo untuk rakyat jelata seperti aku, jalurnya lewat pelayan publik. Nggak ada link untuk daftar online, jadi ya langsung datang aja sambil bawa KTP dan ID Card.

Berhubung ortu dapat jatah jam 11.00, aku pun ngikut untuk datang ke Sentra Vaksinasi Bersama BUMN sekitar jam 10.45.


Situasi di Sentra Vaksinasi Bersama BUMN di PRPP Semarang udah rame, macam lagi ada even pameran. Udah ada banyak orang yang datang ke lokasi.

Aku drop ortu di bagian drop off lansia dan lanjut cari parkiran. Ortu masuk melalui pintu lansia dengan menunjukan e-invitation dan KTP.

Aku sendiri masuk melalui pintu pelayan publik. Saat masuk aku cukup menunjukan KTP dan ID Card.


Ada banyak petugas yang memberi informasi dan arahan perkara antrian. Antrian sendiri dimulai dari area outdoor. Mereka menyediakan kursi dan tratag, semacam tenda yang biasa dipakai untuk orang yang punya hajatan.


Antusiasme warga yang ngantri vaksin sungguh luar biasa. Diperkirakan saat aku vaksin, tanggal 29 Maret 2021 ada sekitar 7000 warga yang mendapat layanan vaksin Covid-19.


Aku sempat merasa kursi ini kurang berguna, pasalnya pergerakan kami cepat. Jadi baru duduk sebentar sudah lanjut gerak lagi. Berasa seperti olah raga duduk-berdiri-duduk-berdiri.


Saat masih duduk manis antri begini, ibu mengabarkan bahwa beliau sudah selesai vaksin dan tinggal menunggu di ruang observasi. Aku sendiri masih antri dan waktu antri makin panjang karena kena waktu istirahat siang juga.


Sebelum masuk ke ruang registrasi, petugas memberikan formulir ini. Untuk ortu yang lansia, data dirinya sudah di-submit melalui form registrasi online, jadi mereka cukup menunjukkan KTP saja.


Aku masuk melalui pintu Pelayan Publik.



Ini adalah ruang registrasi. Disini aku wajib menunjukkan KTP, ID Card, dan form yang sudah aku isi. Aku sendiri sempat ragu apakah aku diperbolehkan melanjutkan proses vaksinasi di sini. Mengingat aku hanya rakyat jelata yang datang langsung bermodal KTP dan ID Card saja. Aku nggak daftar lewat link tertentu atau didaftarkan secara kolektif oleh sekolah musik. 


Petugas pun mencocokan data aku dengan data di komputer. Kalau melihat dari pergerakan tangan petugas yang hanya mengetik angka dan menggeser krusor, aku rasa petugas mencocokkan nomor KTP ku dengan data pada bank datanya. Aku bisa lanjut ke ruangan berikutnya.



Di ruangan ini kami di cek tekanan darah, saturasi oksigen pada darah, dan nadi. Di sini juga dokter melakukan anamesa pada riwayat kesehatan kami. Pertanyaan semacam, 'Pernah terpapar covid?', 'Punya penyakit kronis?', atau 'Apakah sedang menjalani pengobatan tertentu?' ditanyakan di sini.

Ini adalah bilik tempat proses vaksinasi berlangsung. Aku nggak ambil gambar atau video saat proses vaksin karena deg-degan ketemu lagi dengan jarum suntik.


Petugas yang melayani proses vaksinasi ramah. Jarum suntiknya sendiri merupakan jarum kecil, jadi saat masuk ke dalam tubuh nggak berasa sakit. Prosesnya cepat, mungkin hanya sekitar 1 menit atau kurang dari itu.


Selesai proses vaksin kami dipersilakan menunggu sekitar 5-10 menit di ruang observasi. Petugas menyerahkan kertas kecil dengan tulisan jam berapa aku baru boleh meninggalkan lokasi. Di ruang observasi disediakan tempat duduk dan jam digital besar. 


Ini adalah efek samping yang mungkin ditimbulkan pasca proses vaksinasi Covid-19. Kalau tidak ada efek samping ya sudah, bisa pulang.


Terima kasih untuk BUMN yang sudah membuat Sentra Vaksinasi Bersama BUMN. Proses vaksinasi mudah, aman, semua teratur dan rapi, petugasnya juga ramah dan informatif, kadang dapat bonus yang asik dipandang meski mukanya berbalut masker. Ehehehe.

Kalau melihat proses vaksin kemarin, banyak orang yang antusias untuk menerima vaksin. Mari hidup damai bareng Covid, salah satunya dengan vaksin. Semoga yang masih nunggu giliran segera dapat ya.

Dinilint

Komentar

  1. Antrinya lebih lama dari prosesi vaksinnya ya, Kak 🤣
    Tapi aku turut senang karena Kakak udah divaksin 😁 2 minggu lagi harus kembali lagi kan? Semoga semuanya dilancarkan ya Kak Dini 🙏🏻

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener. Bayangin dong, vaksin bareng sekitar 7000an orang di waktu bersamaan.
      Aku akan balik lagi di hari ke-28 Lia.
      Semoga makin banyak yang dapat giliran vaksin ya.

      Hapus
  2. Rame banget antriannya, kak. Sampe 7rb. Bosen pasti itu nunggu giliran. Haha
    Aku sendiri belum divaksin juga sampe sekarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas aku emang rame banget,, sampe waktu tunggunya lama banget. Eh barusan temen cerita, dia dateng jam 8 kurang, sekitar jam 9 udah beres vaksinnya.

      Semoga segera dapat jatah vaksin yang Dede.

      Hapus
  3. Jadi efeknya apa so far ke tubuh setelah di vaksin?
    Ini yang dari AZ-kah vaksinnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku dapat Sinovac. Di aku nggak ada efek apa-apa sih mas, biasa aja.

      Hapus
  4. sampe sekarang didaerahku terutama kelurahan tempat tinggalku belum ada woro-woro soal vaksin
    terus daftar ke pihak ketiga dari kantor alias rekanan kantor juga masih belum ada kabar
    tapi beberapa temenku ada yang vaksin sendiri, collect dari tempat gerejanya misalnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Vaksinnya untuk lansia dulu kali ya Ainun.

      Enak nih yang bisa collect sendiri. Bisa lebih cepat dapat vaksin. Semoga kamu juga segera dapat vaksin ya Ainun.

      Hapus

Posting Komentar

Thank you for reading and leaving comment :)

Postingan Populer