Weekend Escape: Mengejar Sunrise di Puncak Suroloyo

Hai!
Sudah ada rencana weekend ini? Kalau belum boleh dong aku berbagi cerita weekend-ku. Weekend kali ini aku nikmati di Jogja, khususnya area Kulon Progo. Kulon Progo ini ternyata punya banyak hal seru yang belum diketahui banyak orang. Dari begitu banyak pilihan wisata seru di Kulon Progo aku pilih mengejar sunrise, main ayunan langit, dan berenang di kolam alami.

matahari terbit di Puncak Suroloyo

Kulon Progo. Kalau dari namanya kulon berarti barat, maksudnya Kulon Progo terletak di sebelah barat Sungai Progo. Kulon Progo punya bukit (tempat aku mengejar sunrise) hingga pantai. Jalanan di Kulon Progo berkelok-kelok dan naik turun, khas jalanan perbukitan dengan jurang di kiri - kanan - nya.
Meski jalannya berkelok-kelok dan beberapa bagian curam dan terjal, tapi jalannya tergolong mulus. Alat transportasi yang aku pakai untuk weekend escape di Kulon Progo adalah Elf karena aku pergi dengan rombongan. Kendaraanku juga sempat berpapasan dengan truk besar yang mengangkut material. Jangan tanya gimana caranya Elf dan truk besar berpapasan di jalan perbukitan Kulon Progo yang sebelahan dengan jurang, pokoknya muat aja.

Aku dan rombongan memulai perjalanan pagi-pagi buta dari Jogja. Jadi ceritanya kami ingin lihat matahari terbit di puncak tertinggi di Kulon Progo yaitu di Puncak Suroloyo (1019 m). Demi mengejar sunrise kami harus bangun lebih awal dan menembus gelap tanpa ada bantuan lampu jalan macam jalan-jalan di kota (tapi kami duduk manis aja sih di dalam Elf, yang berjuang meraba jalanan bapak sopir yang berpengalaman :P). Meskipun naik ke bukit pakai Elf, namun untuk menuju puncak, kami harus berjalan kaki. Kira-kira seratusan anak tangga harus kami daki demi mendapatkan spot terbaik melihat sunrise.

Meski kami pergi saat weekend, tapi tidak terlihat ada banyak orang memadati Puncak Suroloyo. Mungkin orang-orang akan datang ke Puncak Suroloyo ketika hari sudah lebih terang ya. Perjalanan menuju Puncak Suroloyo dengan mendaki sekitar seratusan anak tangga ini sungguh menguras tenaga. Aku dan teman-teman harus berhenti beberapa kali sebelum mencapai puncak. Kami yang belum mandi pun tetap basah akibat keringat. Ketika mencapai puncak, kami disambut dengan kabut pekat. Yah,,, nggak kelihatan pemandangannya dong. Sempat mikir, apa karena baru bangun tidur jadi mata rasanya kering ya. Coba tetes Insto Dry Eyes ah, siapa tahu mataku masih lelah karena dipaksa bangun terlalu pagi dan kering karena belum jam-nya dia membuka. Meskipun Insto-nya manjur tapi kabutnya masih tetap ada. Ternyata ya memang perkara alam. Kalau main ke alam memang kita sering dapat kejutan yang belum tentu sesuai dengan keinginan.

"Biasanya memang berkabut kalo nunggu sunrise. Tunggu aja deh. Ntar bakalan ilang kabutnya. Tapi sebentar biasanya, dia kasih lihat pemandangannya sebentar, trus muncul lagi." kata temanku menghibur. Tidak berapa lama benar si kabut menghilang dan berganti dengan langit yang berwarna jingga dengan matahari mengintip di sebelah timur. Indah sekali. Selain sibuk memotret lanscape kota Jogja dari titik tertingginya, kami juga sempat foto-foto narsis, padahal semua rombongan baru bangun tidak dan belum mandi. Hehehehe.

Puas dengan sunrise di Puncak Suroloyo kami pun melewati anak tangga yang sama untuk turun ke bawah, ke parkiran. Di area parkir ada beberapa warung yang menawarkan jajanan tradisional, salah satunya teh anget yang memang pas diminum pagi-pagi dengan hawa perbukitan yang adem. Capek hilang dan semangat untuk menjelajahi Kulon Progo berkobar lebih tinggi.

- Dini L A -

Komentar

Postingan Populer