Museum Nasional Thailand di Bangkok

Hari pertama jalan-jalan saya di Bangkok untuk pertamanya, dengan situasi saya benar-benar jalan sendirian, tiba-tiba ada orang asing yang menghampiri saya dan berkata;
"Kalo kamu mau tahu tentang Thailand datang ke museum. Kamu bisa datang ke kuil-kuil yang sudah berubah fungsi jadi barang komersil dibanding tempat ibadah, atau istana boongan yang digunakan untuk menarik banyak uang dari turis, lain waktu. National Museum will be good."
Halaman depan Museum Nasional Bangkok tempat saya leyeh-leyeh sebentar
Keesokan harinya, setelah puas melepaskan hasrat pada tangga-tangga curam Temple of a Dawn atau Wat Arun, berjalan-jalan di sekitar Great Palace, dan berusaha mendapatkan harga termurah untuk celana kain khas Thailand (100 Baht untuk sepotong celana khas Thailand), akhirnya saya memutuskan untuk mencari tahu dimana letak National Museum of Thailand. Saya rasa saya kena pelet :P

Saya tinggal di kawasan Khaosan Road. Saya cukup naik gethek menuju Wat Pho. Dari sana saya jalan kaki ke arah Grand Palace. Sepanjang Grand Palace saya dihibur dengan alunan lagu klasik. Sebenarnya lagu klasik itu untuk pemberitahuan pada pengunjung bahwa untuk memasuki Grand Palace hanya melewati satu pintu, yaitu di pintu utama. Banyak cerita bahwa turis-turis terjebak rayuan sopir tuk tuk. Cara yang kreatif dan menghibur untuk pemberitahuan, musik klasik itu.

Jalanan Bangkok yang ramah pejalan kaki

Bangkok ramah untuk pejalan kaki macam saya. Saya nggak berani naik taksi sendirian. Konon, bila kita tidak bisa berbahasa Thai, si sopir enggan menyalakan meter / argo. Sedangkan saya orang yang disorientasi tempat dan susah mengira-ira jarak. Daripada saya keblondrok, mending jalan kaki sekalian ngirit. Hihihihi. Di sepanjang jalan, ada petunjuk dan peta jalanan. Mungkin karena ini adalah area turis. Untuk orang yang susah baca peta dan place disorientated macam saya, saya berhasil sampai ke National Museum dengan hanya bermodal petunjuk di jalanan. Bangkok ramah, kan?

National Museum ternyata sangat-sangat besar. Museum ini terdiri dari beberapa bangunan. Saya pilih leyeh-leyeh sambil ngemil roti dulu di bawah pohon rindang di taman besar di area depan museum. Di sana banyak biksu-biksu yang juga lagi leyeh-leyeh kepanasan. Di bangunan pertama terdapat kuil besar dengan lukisan cerita Budha di tembok-temboknya. Di gedung berikutnya menceritakan sejarah Thailand dari masa ke masa, juga beberapa cerita tentang negara-negara Asia Tenggara. Negara Thailand adalah satu-satunya negara di Asia Tenggara yang selalu merdeka alias nggak pernah dijajah. 

Di bangunan selanjutnya terdapat rumah raja yang diangkut sengaja dari desa ke ibukota. Bangunan tersebut menyimpan hadiah-hadiah dari berbagai kepala negara untuk raja Thailand. Ada bangunan yang berisi beraneka macam kereta kencana, ada pula bangunan yang menyimpan sisa-sisa peninggalan masa lampau, salah satunya dari jaman kerajaan Sriwijaya. Mmm,,, saya menduga kita pernah sodaraan sama orang Thailand. 

Tidak hanya tentang Thailand, museum nasional Bangkok ini juga bercerita tentang garis besar negara-negara Asean

Berkeliling di museum ternyata memperkaya wawasan saya,,, dan saya rasa peletnya kali ini sangat berguna. Saya janji sama diri sendiri, kalo berkunjung ke negara lain, saya mesti menyempatkan main ke museum nasionalnya.

Omong-omong tentang museum nasional, saya pernah dong ke Monas. Ups,, itu Monumen Nasional yak,, tapi kan ada museum di bawahnya. Iya deh,, besok ke jakarta bikin jadwal ke museum nasional atau lebih dikenal dengan nama Museum Gajah ;)

Dinilint - is learning to learn about history, my favorite is from attractive museum

Komentar

Postingan Populer