Dear Karimunjawa

Nggak tahu kenapa kok saya pernah bilang sama Bali, saya bakalan balik tiap tahun buat mengunjungi kamu! Tahun lalu saya sampe datang dua kali. Tahun ini pun saya sudah  mengantongi tiket JOG-DPS-JOG di bulan November yang saya dapetin di bulan Januari. Tapi rencana manusia ya cuma rencana aja. Saya batal ke Bali tahun ini. Hiks.


Banyak hal yang menyebabkan saya nggak bisa memenuhi perkataan saya untuk mengunjungi Bali tahun ini. Sebelum memutuskan batal, saya sempat bertanya pada diri saya sendiri, kamu maunya apa? Kalo inget Bali, saya pasti inget laut biru, pasir putih, dan main air. Saya kangen snorkeling. Saya akhirnya menggeser tujuan saya. Saya inget kalo nggak jauh dari Semarang ada spot snorkeling yang cantik dan melambai-lambai manggil saya. Karimunjawa.

Saya putuskan ke Karimunjawa saat long weekend seminggu sebelum berangkat. Awalnya bakal berangkat sendiri dari Semarang, siap-siap bobo sendirian di Jepara, dan jadi cewek sendirian dalam grup. Tapi ternyata Tuhan kasih restu, saya dapat temen cewek dari Semarang. Bukan apa-apa sebenernya jadi cewek dalam grup cowok, tapi kadang ada hal-hal nggak terduga dalam trip. Misal, saya lupa bawa celana pas mandi, jadi teriak-teriak minta tolong ambilin celana ke kamar mandinya nggak cengok kalo sama temen cewek :p.


Restu Tuhan datang lagi. Setelah bulan Agustus kemaren saya batal ke Karimunjawa karena kapalnya nggak berangkat, kali ini kapal saya berangkat. Meski nggak dapat kapal ekspress yang hanya butuh 2 jam dari Jepara untuk sampai ke Karimunjaw atau kapal cepat Kartini yang hanya butuh 3 jam dari Semarang ke Karimunjawa, kami bisa naik ferry Muria. 6 jam ngemper di depan ruang VIP lumayan banget bikin kami mati gaya. Jangan tanya deh, rasain sendiri, kalo mau. 

Pelabuhan Karimunjawa masih mirip dengan ingatan samar-samar saya lima tahun lalu. Air lautnya super jernih dan manggil-manggil buat berenang. Saya lihat ada anak-anak kecil main air di deket dermaga. Yeay,, selamat datang acara leyeh-leyeh, main air, snorkeling, minum kelapa, makan ikan. Empat hari tiga malam trip ke Karimunjawa kali ini bikin saya puas. Apalagi kami emang sengaja ngintil mas Ta'im yang bakalan memandu kami full selama trip ini.


Selama di Karimunjawa kami nginep di rumah penduduk yang dijadikan homestay selama bapaknya yang punya rumah sedang stay di Jepara. Satu rumah gede berkamar tiga, kamar mandi tiga, dan ruang-ruang yang bisa dipake salto kami tempati bertujuh. Hari pertama kami menikmati sunset di Bukit Jala Tua. Hari kedua kami snorkeling all day ke arah timur. Hari ketiga kami snorkeling lagi all day ke arah barat. Hari keempat kami pulang.

Perjuangan untuk datang dan pulang dari dan ke Karimunjawa ini memang luar biasa. Saat long weekend semua orang berlomba-lomba untuk datang ke Karimunjawa. Beruntunglah mereka yang berhasil booking kapal cepat dan ruang VIP di ferry Muria jauh-jauh hari. Buat kami, dapat tempat duduk di ferry muria sudah bagus. Perjalanannya 6 jam. Kami tidak mau mengulangi duduk ngemper di sela-sela ruangan, atau di dek kapal yang panas di siang hari. Kami bangun jam 4 pagi dan berangkat ke pelabuhan jam 5 pagi. Matahari belum nongol kala itu, tapi kapal ferry Muria sudah penuh. Thank God, kami masih kebagian tempat duduk. 6 jam perjalanan diselingi dengan tidur, bangun, nonton film Dono Kasino Indro sampai 3 episode, makan, tidur lagi, dan akhirnya sampai.


Kapok nggak? Saya malah mau balik lagi. Tapi kalo bisa pake kapal cepat dari Semarang aja :D

- Dini L.A.-

Komentar

  1. Yuk kapan? aku belum pernah ke sini.. hiks T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh,, kok sedih ya aku. Sekarang jalan-jalan ke Karimunjawa lebih enak, banyak piliham, dan kapal cepatnya cuma butuh waktu 2 jam dari Jepara

      Hapus

Posting Komentar

Thank you for reading and leaving comment :)

Postingan Populer