Tiket Promo Oh Tiket Promo

Saya punya banyak lokasi impian. Pengennya sih saya datengin semuanya satu per satu. Bahkan beberapa lokasi impian yang sudah berhasil saya datangi, pengen saya datangi untuk kedua, ketiga, atau kesekian kalinya. Tapi terkadang nasib saya sebagai pecinta jalan-jalan dengan budget terbatas, membuat saya terkadang menggantungkan destinasi saya pada tiket promo.


Trip saya ke Sumatra Juni ini ya gara-gara tiket promo. Tergiur dengan tiket delapan puluh delapan ribu rupiah, saya mengiyakan promo Jakarta-Medan. Ternyata tiket pulangnya nggak promo. Di hari berikutnya rute promonya adalah Medan-Pekanbaru. Tiket promo yang selanjutnya yang bisa bawa saya pulang adalah Padang-Jakarta. 

Jadi begitulah ceritanya, dari Medan saya melanjutkan perjalanan ke Pekanbaru. 
Tiket promo ini kadang juga bikin cerita tersendiri. Saat itu kami sedang berdiri cantik di depan gate di Bandara Polonia demi menanti bus bandara yang akan bawa kami ke pesawat. Ah,, saya jadi ingat bandara LCCT di Kuala Lumpur. Karena low budget, nggak ada bus. Adanya pedestrian untuk jalan dari pesawat ke ruang tunggu yang lumayan panjang. Tapi hebatnya, rapi dan teratur. Keren!
Balik ke gate Polonia. Tiba-tiba di depan saya berhenti bus berwarna biru yang buluk. Nggak ada tu cat bertuliskan Angkasa Pura khas bus bandara Indonesia. Kami pun tanpa sadar ngowoh dan bengong. Si petugas memberi isyarat untuk masuk ke dalam bus buluk itu. Kirain itu bus nyasar masuk bandara, ternyata ini bus yang antar kami ke pesawat. Kami pun tak kuasa ngakak cengengesan sepanjang perjalanan pake bus buluk yang ternyata ACnya anget itu. Si petugas ngeliatin kita, bengong, dan lama-lama ikutan ngakak sambil bilang, 'bentar lagi kan bandaranya pindah'. Hahahahahahahah,,,. Nasib tiketnya 88ribu ya begini ni. Untung pesawatnya ACnya adem.

Pekanbaru. Kota ini nggak pernah ada dalam daftar impian saya untuk dikunjungi. Tapi akibat tiket promo, saya pun terdampar disana. Saya nggak pernah punya itenary untuk Pekanbaru, la nggak ngerti ada apa dan mau ngapain disana. Ternyata Pekanbaru ramah sama saya. Kenalan sama abang baek dengan cerita hidupnya yang kaya. Bertemu teman lama dan kembali berbagi cerita. Mulai dari makan babi panggang dengan cabe pedes ala Pekanbaru, minum teh di china town yang spesial, maen-maen ke pasar tradisional, sampe makan es duren yang enak. Terima kasih ya Pekanbaru.
Kayaknya saya bakalan balik lagi deh ke Pekanbaru. Propinsi Riau punya banyak pulau cantik yang menarik. Tu kan, saya jadi nulisin Pekanbaru sebagai destinasi impian.


- Dinilint -

Komentar

Postingan Populer