Baluran dan Petualangan

Pernah masuk hutan,, ngerasain bobo di hutan, jalan gelap2 di hutan yang beneran hutan?


Taman Nasional Baluran. Senangnya waktu melihat tulisan gede2 itu di pinggir jalan. Bentar lagi kita nyampe. Semoga bisa ngejar sunset di pantai
apa namanya itu. Entahlah. Roda-roda elf memutar mengikuti satu2nya jalan. Kami mulai memasuki hutan. Kanan-kiri yang kelihatan cuma pohon, pohon, pohon. Ternyata tulisan gede2 tadi cuma pinggiran hutan. Untuk masuk ke dalam hutannya butuh waktu lagi. Kami harus melewati rangkaian cuaca terang - hujan deras dadakan - udara segar habis hujan.

Kira-kira jam lima sore akhirnya kami sampai di pos penyambutan tamu T.N Baluran. Bernegosiasi dan merayu sang bapak petugas supaya kami punya tempat untuk tidur malam ini di tengah hutan Baluran. Dicapai kesepakatan per orang mesti ninggalin dua puluh ribu rupiah supaya bisa tinggal. Deal. Bersamaan dengan kesepakatan tadi, matahari mulai menghilang di ujung barat.

Untuk mencapai tempat menginap kami di Bekol, kami harus masuk sejauh dua belas km melewati hutan dan kegelapan senja yang menyambut. Kami berdua belas dapat dua kamar ala kadarnya. Mesti disiasati supaya bisa nyaman tidur di situ. Tapi, apa sih yang nggak bisa kami buat tidur.

Malam ini demi makan, kami harus melakukan perjuangan. Kantin di T.N Baluran hanya ada di Pantai Bama, tiga km dari tempat menginap kami di Bekol, melewati savana yang super luas. Petualangan baru harus dicoba. Bermodal senter malam itu kami jalan kaki melewati savana dan jalanan becek sehabis hujan. Satu momen yang saya suka, ketika di tengah jalan, melihat ke ujung-ujung dan tak menemukan lagi cahaya, kami mematikan senter kami dan mendapati cahaya bintang di atas kami bersinar dengan gemilang. #thankGod.

Setelah dua jam di kegelapan savana, dengan kaki penuh lumpur dan korban sandal jepit, akhirnya kami sampai di Pantai Bama. Nasi goreng spesial terhidang di meja. Senangnya. Tidak sanggup membayangkan kembali ke Bekol denga jalan kaki dan membawa lebih banyak lagi lumpur di kaki, kami memilih minta diantar dengan motor. Sebenarnya ini juga serem si, jalan di jalan super licin malam2 naik motor bertiga. Tapi daripada jalan. Sampai di Bekol, saya pilih langsung tidur.

Malam berganti pagi dan sinar matahari menyapa kami. Tak hanya matahari, ternyata di sekitar penginapan banyak monyet2 bergelantungan kesana kemari pagi ini. Yap, petualangan dimulai lagi. Mari.

Petualangan pertama yang saya ambil hari ini adalah menuju menara pandang di ketinggian. Dari sini saya bisa melihat pantai di kejauhan dan lukisan matahari serta sinarnya yang jatuh ke laut. Di sisi lain tampak savana yang super luas. Saya membayangkan bila saat itu musim kemarau, pemandangan savana yang coklat pasti tampak sangat eksotis. Di ujung lain saya menemukan lukisan gunung biru. Ah Tuhan,, mahakaryaMu sungguh luar biasa.

Petualangan selanjutnya adalah kembali menyusuri jalanan becek sepanjang tiga km melintasi savana. Jalan malam dan jalan pagi itu sensasinya benar2 berbeda. Yang pasti kalo pagi gini, bisa foto2. Hihihi.

Lagi-lagi sekitar dua jam yang kami butuh untuk menuju Pantai Bama. Dan lagi-lagi tujuan awal kami adalah kantin dan nasi gorengnya. Tapi kali ini banyak monyet yang nemenin kami makan.

Aktivitas sepanjang hari ini adalah, leyeh-leyeh di pantai, nunggu negosiasi untuk snorkeling - saya nggak usah cerita ya. Intinya kami berdua belas bayar 250k all in, perahu, snorkel, fin -, berenang, jalan2 ke hutan mangrove, dan pastinya foto2.

Walau sudah minta jemput sama bapak petugas dengan charge 150k di mobil pick up, tapi kami putuskan untuk jalan kaki duluan. Pertimbangan tunggu mobil itu melintasi jalanan hutan sejauh 12km menuju Bekol dan 3km menuju Pantai Bama pasti takes a lot time. Saat perjalanan pulang, kami bertemu banyak teman. Cek fotonya aja ya. Kami juga menemukan menara pandang di tengah savana. Sumpah, lihat savana di ketinggian di tengah savana itu bikin saya cuma bisa berdecak kagum. 

penginapan di Bekol

savana dilihat dari menara pandang di Bekol

pantai bama dan lukisan matahari

properti di savana

lukisan gunung biru

jalanan becek melintasi savana





Pantai Bama
karang warna pastel dan ikan nemo kecil

blup,, blup,, blup,,

jembatan mangrove
hai rusa

pick up kita,, eh, pick up bapaknya ding :D

Bersyukur, bersyukur, bersyukur. Senangnya bisa traveling.
Dinilint

Komentar

Postingan Populer