,,, lanjut djuk !

Menuliskan kembali petualangan yang sudah saya jalani dan mengingat detailnya satu-persatu membuat saya merasakan perjalanan saya sendiri


Kali ini tak ada objek wisata spesial atau apa, postingan ini murni pengalaman saya jalan, lanjutan dari cerita destination no where dan baluran dan petualangan.

Malam itu kami keluar dari taman nasional Baluran menggunakan pick up petugas. Kami melewati jalanan sepanjang 12km membelah hutan hujan tropis yang lebat beratapkan bintang. Yang saya ingat adalah celetukan teman2 bahwa saat itu malam minggu dan kami terdampar di tengah hutan. Biasanya saya cuma ngakak kalo melihat kehidupan saya, tapi kali itu ada rasa yang lain. Entah dari mana datangnya tapi rindu itu menyusup di dada. Ah, kamu.

Perjalanan beratapkan langit berbintang dan menyusuri hutan dengan pick up perum perhutani sukses membawa kami ke jalan raya, tempat bus besar siap membawa kami ke tujuan selanjutnya. Berhubung malam, perut kami butuh diisi lagi. Di dekat pintu masuk, ada warung warga yang masih buka. Thank God. Sayang, menu indomie rebus - yang menurut saya adalah menu paling safe dari segi rasa dan kebersihan - tidak dapat dihidangkan, karena ibunya yang masak mau tutup warungnya. Pilihan jatuh ke menu bakso urat super gede yang katanya tengahnya dingin padal kuahnya panas, rawon, nasi rames, dan pilihan saya soto ayam yang ternyata dapet tambahan telor asin. Tu kan cuma nulisin ini aja saya tiba-tiba laper dan pengen makan.


Perut kenyang dan bus kesayangan sudah datang. Bye Baluran. Saya pasti rindu untuk datang lagi ke kamu saat kemarau datang. Pingin ngecamp di tengah savana yang berwarna coklat sambil silaturahmi dengan penduduk aslinya. Hehe.

Sekitar 4-5jam duduk manis sambil bermimpi di dalam bus, kami sampai di Terminal Purbolinggo. Yang ditanyakan orang-orang di terminal selalu sama, 'mau ke bromo?'. Yah,, kita mau ke Surabaya pak. Dan ternyata, biarpun kita nungguin bus itu tengah malam, bus ke Surabaya selalu aja penuh. Tidak seperti formasi di bus sebelumnya, saya harus pisah duduk dengan ke11 teman-teman saya. Bus nya membangkitkan kenangan tersendiri lagi. Saya harus rela berbagi kaki dengan kursi roda tepat di depan kursi saya, entah bagaimana caranya kaki saya itu saya tekuk sedemikian rupa yang menghasilkan kaki saya bengkak2 saat pulang. Temen saya di belakang harus rela mencium aroma tai ayam sepanjang jalan sampe Surabaya, it means about 3 hours. Yang satu lagi harus rela denger rengekan anak kecil, 'ma, mau eek,, ma, mau eek' sepanjang jalan sampai perjalanan ini berakhir. Dan gilanya, subuh belum datang, tapi orang2 yang mau ke surabaya ini banyak bener. Bus kami full orang. Temen saya merelakan berdiri demi kasih tempat duduk ke orang lain sampai terminal Surabaya.

Siksaan itu menguap setelah sekitar 3-4jam di dalam bus. Kami sudah dijemput mobil sewaan - hasil deal semalam via telpon - yang berAC dan pake sopir. Demi mendapatkan mandi yang layak, kami jalan ke masjid agung deket terminal. Karena kami ber12, jadi pengantaran dibagi dua sesi. Saya kebagian sesi terakhir. Di antara waktu tunggu, saya sempet2nya menjalankan tugas profesional untuk ngurusin jari2 kaki temen saya yang belom mandi yang lecet2 akibat mainan karang. Sayang nggak difoto ya Ndo, itu hasil karyaku tempelan tensoplat batik 6biji di jari kamu kan bagus banget.


Ini memang mandi termewah yang pernah saya rasakan selama menjalani hari-hari berbackpacking. Kamar mandi luas, shower, dan air bersih yang melimpah. Terima kasih untuk keberadaan masjid agung ini. Yang berterima kasih nggak cuma saya dan temen2 pejalan lho, warga pun memanfaatkan halaman masjid yang luas untuk berolahraga, jalan2, dan foto2. Konon kabarnya di masjid ini ada menara yang bisa membuat kita melihat kota Surabaya. Kami nggak nyoba karena nggak enak aja. Mana pada pake celana pendek lagi. Hoho.


Tempat janjian selanjutnya adalah KBS, Kebun Raya Surabaya. Yipie, bisa foto2 sama simbolnya kota Surabaya. Saya juga sempet makan indomie di sebuah gedung kosan yang gede. Boleh lah jadi referensi kalo mau nginep di Surabaya dengan harga terjangkau tapi dapet tempat bersih dan nyaman. Dapet cerita dari bapak penjaga kos yang usianya sudah mencapai angka 60an, pengen punya cucu tapi anaknya belum mau kawin, dan anaknya yang paling kecil ternyata masih balita.


Waktu yang terbatas dan keinginan untuk ngintip Madura, bikin kami tergesa2 jalan. Tujuannya kali ini adalah Pantai Camplong. Madura yang saya bayangkan kecil mungil itu ternyata kalo diputeri juga butuh waktu. Ke Camplong aja makan waktu 1,5jam. Pantainya rame, khas pantai terkenal di musim liburan. Tapi sebenernya kalo geser dikit, bisa dapet yang sepi dengan view cantik. Sayang, keburu2, nggak bisa asal turun. Saya menikmati dari balik kaca mobil saja lah.

Jam 11 siang masih di Madura sedangkan kereta jam 14 lumayan bikin hati kebat-kebit. Kami harus memacu kecepatan kendaraan dengan maksimal melewati jalanan Madura yang kecil, rame, dan kadang suka bolong. Cuacanya juga rada ekstrim pas saya datang. Di tengah jalan setelah panas terik yang memanggang, tahu2 datang hujan deras berangin2. Geser ke sana dikit, panas panggangan datang lagi.


Dengan terburu-buru kami sempet2in foto2 di Suramadu. Jadi inget pengalaman trip kemaren yang sampe dlosor2 foto sendiri2 di Suramadu. Hihi.

Sayang, waktu makan siang harus saya lewatkan sendirian di kereta. Hiks. Saya pulangnya sendirian pake Rajawali ke Semarang. Teman2 pilih pake Gaya Baru lewat jalur selatan ke Jakarta akibat kenalnya sama orang Gubeng. Melewati makan siang pake croissant isi sendirian di kereta ternyata tidak recommended. Mayonesnya kepret kemana-mana. Untung bapak sebelah saya baik, beliau pilih tidur di kursi yang masih kosong. Pas di tengah perjalanan, beliau balik lagi dan ngajakin ngobrol. Lagi. Saya ketemu orang yang menghabiskan kehidupannya di kereta. Tiap minggu dia bolak-balik Jakarta-Surabaya-Jakarta demi kangen sama keluarga dan mengandalkan kereta. Ah, kok jadi kangen kamu yaa.


Stasiun Tawang selalu menyambut saya dengan lagu Gambang Semarang. Senangnya pulang. My best part of travelling. Pulang. :))

Komentar

Postingan Populer