Java Jazz 2012 on my review

Finally,, berhasil juga ngerasain berada di salah satu festival jazz kelas dunia. Senangnya ^^


Berada di festival musik dan berada di konser musik itu benar2 sesuatu yang berbeda. Kali ini saya menikmati mengatur jadwal saya sendiri untuk berada di panggung mana. Berbekal print2an jadwal dari official web, kegemaran pada beberapa band dan jenis musik yg ada, dan modal nanya, kurang lebih 9 jam saya habiskan lari ke sana kemari di arena PRJ yg luar biasa luas.

Jadwal pertama saya habiskan dengan,, makan siang. Laper. Siap2 merogoh kocek dalam2. Ini tontonan kelas atas, dan sedihnya makanan di sini pun disuplai buat orang2 berduit.
Kebetulan di depan tempat makan ada panggung dan sedang ada jadwal dari The Profesor. Beberapa vokalis berganti dan saya surprise dengan suara merdu gadis kecil berusia 7th yang menyanyi dengan full power. Pembukaan yang manis.


Sesuai jadwal yang saya rencanakan, saya berlari ke hall semeru garuda untuk menikmati performance Sudjiwo Tedjo. Mesti tanya beberapa petugas sebelum menemukan hall di lantai 6. Asek.


Selanjutnya berdebar-debar tunggu penampilan Trio Lestari - Glenn Fredly, Tompi, Sandhy Sandoro. Mereka belum muncul tapi hall sudah penuh. Ini penampilan paling spektakuler yang saya rasa di festival tahun ini. Mereka memang ok saat perform. Bukan itu saja, mereka punya misi untuk Indonesia dari bernyanyi. Lagu Garuda Pancasila dibawakan dengan jazzy dan seru.


Panggung outdoor menjadi panggung Monita Tahalea Kuartet. Saya suka bandnya. Saya suka lagu2 Monita. Sayang, tidak semua lagu bisa saya nikmati. Saya pilih lari ke Dave Koz. Lagu-lagu romantis Dave Koz dimainkan dengan alat musik paling seksi, saxophone. Nice.


Musik memang punya banyak hubungan dengan sekitarnya. Berbagai macam booth yg menghubungkan dirinya dengan musik nampang di festival ini. Tentu saja spot2 seru seperti ini wajib diabadikan. Hihi.


Penampilan terbaik kedua yang saya nikmati adalah Mamas Gun. Saya jatuh cinta ketika mendengarkan lagu mereka pertama kali dari komputer kantor. Hanya satu lagu. Tapi lagu2 itu menarik saya untuk menikmati penampilan live mereka. Dan mereka memang asik. Duduk di pojokan dengan kaki berdenyut2, menikmati big screen dan sesekali memandang penampakan kecil Mamas Gun di atas panggung.
Ah, kurang puas rasanya. Tahun depan lagu yuk.


Komentar

Postingan Populer