Nge-Blog Lagi Gara-Gara AI: Cerita Lama, Semangat Baru

Blog, paspor digitalku

Dulu blog tuh paspor digitalku buat keliling dunia. Tapi sekarang.. aku bahkan lupa kapan terakhir nulis di blog. Wkwkwkwk.

Alasan aku nge-blog waktu itu simple: aku suka jalan-jalan. Sebelum jalan-jalan aku suka riset. Nah sumber riset favoritku adalah blog - karena terasa lebih personal dan jujur dibanding artiket profesional.

Karena banyak manfaat dari blog orang lain, aku pun bikin blog sendiri. Intinya sih, aku cuma pengen berbagi cerita perjalananku ke siapa aja yang mungkin butuh info itu. Berhubung aku sering nulis cerita jalan-jalan, aku dapat sebutan keren, travel blogger 😎

Waktu aktif nge-blog, aku pernah dapat placement post, sponsored content, bahkan diundang buat jalan-jalan ke tempat tertentu dan diminta bikin konten. Seru banget sih! Aku bisa jalan-jalan sambil ngaku lagi kerja 😝

Sampai akhirnya... Blog ketinggalan jaman

Tapi lama-lama media sosial makin naik daun. Aku pun mulai jarang buka blog. Sekarang juga kalo cari info, aku lebih sering pakai TikTok, IG, atau YouTube karena lebih cepat, lebih update, dan interaktif.

Ya udah, pelan-pelan aku tinggalin blog. Meski lebih aktif mainan medsos, aku masih sering nulis. Tulisan2 panjang gitu aku tulis di story IG, caption, atau jadi script VO untuk YouTube. Tapi ternyata nggak semua ide enak ditaruh di medsos. Ada rasa seru yang aku nikmati ketika baca tulisan panjang dengan format blog begini.

Cuma ya gitu, aku sempat ragu:

Di era serba instan dan AI sekarang... siapa sih yang masih baca blog?

Mulai temenan sama AI

Nah ini bagian yang seru 😝

Sekarang aku tuh udah mulai biasa ngobrol sama AI. Awalnya gara-gara ikut kursus VA, nah di situ ada tugas untuk pakai AI untuk ngerjain sesuatu. Eh lama-lama AI jadi kayak partner brainstorming yang nggak selalu bisa diandalkan kapan pun, di mana pun, bagaimana pun. Mantep banget kannnn.

Aku bisa minta bantuin audit konten medsos, brainstorming untuk ide konten, sampe mikir ulang positioning brand. Pokoknya kalau aku bisa kasih prompt yang tepat, AI tuh bisa bantu kasih insight yang jernih dan rapi banget. Enak banget buat orang kayak aku yang mikirnya suka lompat-lompat 😅

Jadi waktu aku lagi mikir soal blog, aku nanya dong ke AI:

"Kalau aku mau nge-blog lagi, masuk akal nggak sih? Blog itu masih berguna nggak sekarang?"

Dalam hati aku udah siap dapat jawaban kayak:

"Sekarang jamannya video pendek, blog udah nggak relevan."

Eh tapi...

Jawaban AI yang bikin mikir

Ternyata AI jawabnya beda jauh dari yang aku kira!

Intinya: blog masih penting, apalagi untuk cerita personal.

Karena AI emang bisa bantu kasih jawaban cepat, tapi manusia tetap nyari rasa - sesuatu yang personal, jujur, dan connect secara emosional. Hal ini nggak bisa digantiin sepenuhnya sama mesin.

Blog bukan cuka soal SEO, tapi tentang cerita pengalaman, dan suara unik yang nggak dimiliki AI.

This is so sweet, isn't it ❤

Aku berasa diingatkan lagi kalo "Tulisanku masih berarti untuk orang lain"

Jadi, aku mau nge-blog lagi

Tulisan ini bukan curhat semata, tapi pengingat bahwa aku masih bisa nulis, bisa berbagi, dan bisa hadir lewat rangkaian kata.

Dan yang paling menarik,, sekarang aku nggak nulis sendirian. Aku punya personal assitant, yaitu AI.

Nantinya, aku akan cerita perjalananku memanfaatkan AI 😃

Kamu pasti juga punya cerita. Apa kamu juga pernah ngeblog terus udah lama stop kayak aku? Atau kamu punya keresahan akibat adanya AI? Cerita dong 👐