Tantangan di 7 hari pertama 2022

Aku menyambut tahun baru 2022 dengan membuat tantangan untuk diriku sendiri. 

Aku menantang diriku untuk 

• hanya makan makanan vegetarian selama 7 hari beturut-turut dan 
• olah raga tiap hari selama tujuh hari berturut-turut.

Ide tentang tantangan ke diri sendiri ini baru muncul di hari terakhir 2021. Alih-alih menghabiskan malam pergantian tahun, tahun ini aku memilih untuk memulai tahun baru dengan deep sleep, lalu aku lanjutkan dengan melakukan kebiasaan baik.

Set the goal

Saat menerima tantangan ini, aku sempat ragu dengan diriku sendiri. Selama ini aku menjalani hidup ya jalani aja. Aku bahkan lupa apa aku pernah set the goal. 

Jadi ya, kenapa nggak mulai sekarang. 

Nggak ada kata terlambat kan.

There's always the first time for everything, 

and the first one usually the hardest. Pas bangun pagi di tanggal 1 Januari kemarin, aku sempat berpikir untuk skip the challenge dan memilih untuk menghabiskan pagi dengan goler-goler di kasur, atau main ke kebon bareng kucing-kucing, toh masih liburan kan.

FYI, plan-ku untuk menjawab tantangan workout adalah dengan jalan kaki dari rumahku di area Peterongan Semarang ke arah Jatingaleh. Jaraknya 5 km dengan kontur menanjak. Mengingat rute tanjakan dan jarak yang lumayan panjang, aku sempat meragukan diriku sendiri.

I think I have done something good

Well, kalau dipikir emang susah selesai-nya. Urusan tantangan workout ini harus dilaksanakan, nggak dipikir. So, I did it. Aku start jalan pagi sekitar jam 6.30 pagi dan sampai ke lokasi tujuan sekitar jam 8.00.

Workout hari ke-2 aku isi dengan jalan pagi. Kali ini aku ambil rute menyusuri pinggiran Kali Banjir Kanal Timur yang sedang dalam masa pembangunan. Bagian pinggiran kali sudah bersih, lapang, ada jogging track, tapi di beberapa titik masih berantakan, kotor, ada sisa tanah yang bikin becek (kebetulan pula malamnya habis hujan).

Pagi itu aku dapat bonus pemandangan lima gunung dari Kota Semarang. Buat aku ini sesuatu yang istimewa karena bisa lihat gunung-gunung ini secara jelas dari kota, biasanya mesti berkendara sekitar 1-1,5 jam ke arah selatan untuk menikmati pemandangan gunung-gunung ini. 

Lihat postingan ini di Instagram

Sebuah kiriman dibagikan oleh Dinilint Travel Notes (@dinilint)

Hari ke-3 aku ikut kelas zumba di salah satu studio favorit bersama ZIN kesayangan. Sejak tahun lalu aku mulai mencoba olah raga zumba dan senang. Olah raga ini mirip dengan dance, tapi gerakan-gerakannya lumayan membentuk bentuk tubuh (at least for me), ada latihan cardio yang lumayan bikin keringat banjir, ngos-ngosan dan bagian paling menyenangkan adalah ada musik yang aku suka.

Gagal

Hari ke-4 sebenarnya juga pengen aku isi dengan zumba. Sayangnya gagal. Keluarga tiba-tiba datang ke rumah dan kami ngobrol sampai malam. Aku lebih memilih ngobrol dengan keluarga yang jarang aku temui dan menunda kelas Zumba hari ini. Semoga minggu depan aku masih punya kesempatan untuk join kelas Zumba.

Do

Hari ke-5 aku isi dengan yoga di rumah. Setelah bebersih rumah, aku gelar matras yoga menghadap kebon, pasang playlist yoga di Spotify dan do the yoga. Karena ini yoga pertama kali setelah beberapa bulan absen yoga, aku cuma bertahan yoga selama kurang lebih 15 menit :P, dari yang biasanya entah berapa menit (kayaknya nggak lama juga. Haha.)

Hari ke-6 aku join kelas zumba lagi di studio favorit, bareng ZIN favorit. Kebetulan hari itu zin aku mengalami cedera saat awal kelas. Aku sempat ragu apakah workout-ku hari ini akan berakhir gagal lagi seperti hari ke-2 karena ZIN-ku cedera. 

Ternyata tidak. Teman-teman di studio sepakat untuk tetap bergerak bersama. Zin cukup duduk sambil putar musik, sambil sesekali kasih petunjuk gerakan apa yang harus kami lakukan. Terima kasih juga untuk teman-teman yang lebih hafal setiap gerakannya untuk kasih contoh di depan.

Tantangan tujuh hari workout ini aku akhiri dengan yoga. Kali ini yoga-nya sedikit lebih lama dibanding yoga di hari ke-5. Yoga di hari ketujuh tetap dilakukan sendirian di rumah, ditemani tanaman-tanaman di kebon dan playlist yoga dari Spotify.

Gampang tapi menantang

Kalau di tantangan workout aku gagal satu hari, di tantangan makan makanan vegetarian aku berhasil. Kalau di rumah tantangan makan makanan vegetarian sebenarnya gampang dilakukan karena aku tinggal bersama ibu dan bude yang sudah menjalani gaya hidup vegan selama sepuluh tahun terakhir, jadi makanan di rumah mostly adalah makanan plant based.

Tantangan muncul ketika aku hangout bersama teman-teman dan kita ngumpul di restoran favorit. Di hari pertama tantangan sudah muncul. Saat diajak hangout untuk makan di Yamie Panda muncul pikiran untuk skip the challenge.

Tapi lagi-lagi diriku mengingatkan, "Hey ini pertama kalinya kamu punya goal, masa iya mau langsung kamu gagalin?" Ahahahaha.

Alhasil jajan di Yamie Panda sukses dengan hanya memesan yamie polos, ekstra toge, dan lumpia sayur. Untuk lokasi hangout selanjutnya yang bertempat di kedai dessert aku pilih makan tiramisu. 

Tantangan lain muncul di hari-hari terakhir. Tiba-tiba muncul hantaran nasi kotak yang menunya pasti nasi dan ayam. Ada lagi hari di mana aku ikut gladi di gereja dan dapat konsumsi yang lauknya ada udangnya, ada baksonya, dan lagi-lagi ayam. Beuh. Kalo dibuang sayang, kalo dimakan, nggak lolos tantangan dong.

I did it!

Ya kalo gampang namanya bukan tantangan dong Lin. So untuk win-win solution aku berikan makanan-makanan non vegetarian untuk kucing-kucing kesayangan. Ahahaha. 

Well,, selama makan vegetarian kira-kira begini menuku.

Setelah berhasil melewati tantangan di 7 hari pertama 2022, aku jadi putar otak untuk bikin tantangan apa lagi ya?

Eh ini semacam ketagihan break the challenge atau reach the goal ya?

Dinilint