Ereveld Candi Semarang
Main ke kuburan nggak pernah masuk dalam bucketlist, tapi beberapa kali melewati satu kompleks kuburan super rapi, adem di daerah perbukitan Kota Semarang membangkitkan rasa penasaran.
Setelah beberapa kali berencana, akhirnya aku berhasil mengunjungi satu kompleks kuburan yang dikelola Belanda di Semarang, Ereveld Candi.
Ereveld merupakan kompleks kuburan yang dikelola Belanda. Yang dikuburkan di sana adalah korban perang. Nggak cuma orang Belanda aja, tapi ada juga orang pribumi. Nggak cuma ada kuburan salib yang berarti orang nasrani, tapi ada juga orang muslim, budha, bahkan yahudi.
Belanda di Indonesia
Uniknya, lokasi Ereveld ini nggak masuk dalam daerah kekuasaan Indonesia, meski Ereveld di Indonesia ada di Kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya yang jelas-jelas bagian dari Indonesia. Sensasi main ke Belanda, meski masih di Semarang, Indonesia ini seru!
Ereveld dibuka untuk masyarakat umum yang mau datang berkunjung. Jam buka nya tiap hari jam 07.00-17.00.
Sejuk, rapi, dan penuh bunga-bunga
Kali ini aku berkunjung ke Ereveld Candi di Semarang. Lokasinya ada di perbukitan, udaranya sejuk, banyak tanaman hias yang sehat dan berbunga warna-warni, bersih dan rapi.
Aku bersama seorang teman merencanakan untuk jalan pagi lebih dulu di sekitaran area Gajahmungkur, lalu lanjut berkunjung ke Ereveld. Kami mulai dari jam 6 pagi dari rumah.
Sekitar jam 7 lewat beberapa menit, kami memencet bel di pintu depan Ereveld. Seorang petugas dengan wajahnya yang cerah mendatangi kami dan membukakan gerbang.
Kami diajak jalan ke arah pendopo -sebuah bangunan joglo di bagian tepi Ereveld- untuk memeriksa nama-nama orang yang dikuburkan di Ereveld Candi.
Tempat tentara Belanda dan Indonesia
Rata-rata yang dikuburkan di Ereveld Candi meninggal sekitar tahun 1945-1950. Mereka yang dikuburkan di Ereveld Candi adalah para prajurit, baik tentara Belanda maupun tentara Indonesia yang merupakan korban perang.
Meski dari kejauhan ada lebih banyak tanda makam salib yang menandakan orang yang dikubur di situ adalah orang yang beragama nasrani, tapi kami juga melihat ada banyak kuburan dengan bentuk lonjong yang artinya orang beragama budha dan kuburan dengan bentuk sedikit rumit yang artinya orang dengan kepercayaan yahudi.
Kami juga menemukan kuburan masal. Orang-orang ini dikuburkan bersamaan, kemungkinan karena saat itu sulit mengidentifikasi mereka. Meskipun kuburan masal, ada nama-nama tiap prajurit di sana.
Taman yang indah dan rapi
Hal yang menarik saat aku berkunjung ke Ereveld adalah tata ruangnya yang indah. Aku merasakan udara segar di sana. Visualku juga dipuaskan dengan hamparan bunga-bunga yang berwarna-warni dan sehat.
Buatku Ereveld lebih mirip taman daripada kuburan.
Temanku yang sensitif terhadap energi, merasa nyaman berkunjung ke Ereveld. Kata dia, jiwa-jiwa di sini sudah tenang.
Monumen
Konon di tiap Ereveld ada monumen peringatan. Kalau di Ereveld Candi monumennya adalah monumen salib di atas bukit. Sayangnya, aku lupa bertanya pada petugas mengapa monumen itu yang diletakkan di sana.
Ereveld sendiri ada untuk jadi bahan pembelajaran untuk kita yang hidup di masa kini. Perang itu nggak ada untungnya.
Aku sendiri belajar dari Ereveld, bahwa rapi dan bersih itu bikin energi yang baik. Aku biasanya nggak betah berlama-lama di area kuburan, tapi pagi itu aku happy main-main ke kuburan.
Hasratku untuk bikin video di sini juga muncul. Padahal main ke Ereveld awalnya cuma buat refreshing sekaligus olah raga pagi.
Maybe next aku akan main ke Ereveld Kalibanteng. Tapi kalo main ke kuburan begini, aku nggak pengen sendirian. Anyone?
Dinilint
di Indonesia, kuburan berbentuk taman begini memang bukan hal umum (kecuali taman makam pahlawan)..
BalasHapusdi Berlin, ada beberapa kuburan yang kukira awalnya adalah taman karena saking asrinya..
orang-orang kadang cari ketenangan di kuburan sambil baca buku atau hanya sekadar duduk-duduk menikmati kesunyian..
Kalo di Indonesia tuh kuburan identik dengan tempat yang serem, gelap, suwung, dan banyak setannya. Hal-hal ini berkaitan dengan tata letak kuburan yang seringnya berantakan, saling numpuk satu sama lain entah di makamnya sendiri, tanaman, bahkan ada orang yang bikin tempat tinggal di sana.
HapusNah kalo lihat kuburan rapi, dengan tanaman-tanaman yang rapi macam di taman, adem dan vibes-nya seger tuh jadi sesuatu yang beda, spesial.
Aku pun masukin bucket list ke kuburan kalo suatu hari aku main ke Eropa. Aku pengen cuma duduk-duduk aja di kuburan. Xixixi.
Tempatnya emang bagus banget ya Mbak Din, keliatan seger...
BalasHapusNggak berasa serem2nya sama sekali, karena ini dikelola dengan baik jadinya terawat dan bagus banget...
btw, ini sehari-harinya rame dikunjungin orang nggak mbak?
Oh iya.. yang di kalibanteng juga ada ya.. sempet penasaran sama dalemnya sih, tapi mikir boleh nggak dimasukin nggak sih ini :-D
Iyes, kesan kamu setelah lihat foto sama persis dengan yang aku rasain saat main langsung ke sana.
HapusSehari-hari cenderung sepi sih. Yang datang ke sana biasanya keluarga yang ziarah, atau orang-orang tertentu yang tahu kalo Ereveld dibuka untuk umum.
Iya ada yang di Kalibanteng. Aku pun pengen nyoba ke sana. Konon luasnya 3 kali lipat dibanding yang di Candi.
Asik! Kali ini bisa lihat Ereveld selain yang di Jakarta 😆. Tempatnya terlihat jauh lebih asri dan sejuk 😍 aku malah salfok sama kebun bunga mataharinya, Kak Din cakep banget buat latar foto wkwkwk
BalasHapusSebenernya bunga-bunga matahari itu ditanam di lahan untuk jadi pembatas gitu lho, tapi karena banyak jadi berasa kebun bunga matahari dengan bunga-bunga yang banyak yaa. Aku juga suka banget lihatinnya.
Hapustapi kalau bersih dan nyaman kayak gini dan dibuka untuk umum, aku juga mau mbak
BalasHapusevereld Semarang berarti memang udah lama dibuka untuk publik ya? public dalam artian disini apakah boleh meskipun bukan untuk berziarah
kalo boleh tau, kenapa ya pemerintah Semarang membuka tempat ini untuk kunjungan "wisata"
Bukan Pemkot Semarang yang kasih Ereveld label 'wisata',, tapi emang Ereveld sendiri membuka diri untuk masyarakat umum kok. Siapa aja yang berminat, sila datang berkunjung ke Ereveld.
HapusEreveld sendiri memberi pesan pada generasi selanjutnya, bahwa perang itu tidak menyenangkan, perang dalam bentuk apa pun. Yang rugi juga dari berbagai pihak.
aku malah belum pernah masuk ke ereveld candi. Padahal sering lewati daerah ini. Kalau ke ereveld kalibanteng pernah. Kebetulan ikut walking tour :D
BalasHapusJenazah yang dimakamkan di ereveld candi mayoritas berasal dari golongan angkatan bersenjata atau tentara. Sedangkan di ereveld kalibanteng mayoritas korban yang dimakamkan adalah perempuan dan anak-anak. Makanya di ereveld kalibanteng ada monumen perempuan dan anak-anak.
tiap tahun ada rombongan keluarga korban yang berasal dari Belanda yang berziarah ke ereveld yang ada di indonesia. Tapi berhubung masih corona, kunjungan ziarah ini ditiadakan.
Kunjungan wna ke Indonesia aja terbatas banget ya Vai.
HapusEreveld Candi lebih menarik perhatianku, karena lokasinya yang ada di bukit dengan udaranya yang sejuk. Dulu kan tahunya makam belanda tempat orang pacaran, eh ternyata tempatnya cantik dan menyimpan cerita.
Hasil berkunjung ke Ereveld Candi, aku pengen ke Ereveld Kalibanteng, konon katanya Ereveld Kalibanteng luasnya 3 kali Ereveld Candi.
TD aku pikir ini bakal tulisan ttg candi loh mba, ga nyangka malah kuburan :D. Dan cantiiiiik banget.
BalasHapusIya sih, kalo begini mah, aku malah semangat mau kliling2 liat areanya. Btw aku penasaran Ama kuburan yahudi yg bentuknya rumit.
Candi ini sebenernya nama daerahnya,, makanya disebut Ereveld Candi.
HapusBentuk kuburannya sih sama mbak, yang rumit simbolnya apalagi dibanding simbol nasrani, muslim, dan budha yang menurutku berbentuk lebih sederhana. Sayangnya aku pun lupa kayak gimana. Wkwkwkwk.
wah ini aku pengen banget klo pas ke semarang tapi belum keturutan
BalasHapuspengen banget pose sama catwalk ala ala Miss Universe ya Tuhan
bagus banget emang meski ini pemakaman ya mbak
semoga corona cepet mereda biar bisa ke sini
Ahahaha,, bisa mas,, emang jalannya bisa diimajinasikan sebagai catwalk. Banyak bunga-bunga cantik pula di sana, dekornya udah on.
HapusAku belum pernah ke evereld candi bahkan baru tahu ada tempat pemakaman yang bisa jadi tempat wisata.
BalasHapusJadi disana yang dikubur adalah korban perang dari tahun 1945-1950 ya mbak.
Eh mungkin karena aku yang nulis dan identik suka piknik, Ereveld jadi seperti tempat wisata yaa. Padahal menurutku dasarnya Ereveld itu ya tetep kuburan. Kuburan yang dikelola pihak Belanda, jadi rapi, dan punya cerita dan pesan untuk manusia yang hidup jaman sekarang.
HapusSiapa aja boleh berkunjung ke kuburan, tapi emang main ke kuburan, apalagi di Indonesia emang bukan sesuatu yang lumrah ya.
Ya, yang dikubur di sana adalah korban perang yang meninggal sekitar tahun 1945-1950
Iyah, baru tahu kalo kuburan juga bisa menjadi tempat wisata, kirain aku cuma jadi tempat uji nyali.😱😱😱
HapusKuburan yg paling rapih ini... menghilangkan kesan horornya ya mbak... hehe :D
BalasHapusPas main ke sana nggak ada kesan horor malah :D
HapusKak, blog Kakak seru banget deh. Aku suka juga dengan penataan gambar-gambarnya yang kece abis.
BalasHapusAnyway, Kak ini boleh diperjelas nggak sih:
Uniknya, lokasi Ereveld ini nggak masuk dalam daerah kekuasaan Indonesia, meski Ereveld di Indonesia ada di Kota Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya yang jelas-jelas bagian dari Indonesia. Sensasi main ke Belanda, meski masih di Semarang, Indonesia ini seru!
So, maksud Kakak, Evereld bukan milik Indonesia atau gimana ya? Maafkan aku yang kurang "ngeh".
PS:
Kalo orang laen maen ke cafe cantik, Kakak maen ke kuburan. Kece.
Hai Mbak Einid,, makasih ya udah main ke blog aku.
HapusJadi kalo kita main ke Ereeld, kalo diperhatikan dengan seksama emang nggak ada bendera Indonesia di sana. Ereveld sendiri dikelola oleh yayasan Belanda. Jadi, ya coba disimpulkan sendiri ya.
Btw, aku juga doyan main ke cafe cantik kok :P
Waw, Ngeri tapi asik kayanya. Secara saya belum pernah ke kuburan yang di jadikan tempat wisata dan ada tamannya. Eh, bentar pernah ding. Waktu ke taman makam pahlawan di Malang. Tapi ga sebagus tamannya di Ereveld. Salam sehat buat kak Din dan keluarga
BalasHapusMakasih Kak Supri.
HapusEh kok ngeri kenapa? Apa karena mainnya ke makam? Ngerinya lebih ke makamnya itu sendiri, cerita horor yang biasa pake setting makam, atau gimana?
Makam ini malah kan jadi pengingat, kalo suatu hari kita bakal dikubur di sana.
Eh kalo aku pengennya malah dikremasi trus disebar ke laut kaya mbak kakung dan mbak putriku.
Cantik banget kompleksnya. Saya baru sekali masuk ke pemakaman serdadu-serdadu yang meninggal karena perang, akhir 2019 di Kanchanaburi. Sudah sore waktu itu, hampir senja malah. Tapi karena kompleksnya rapi dan terawat, saya nyaman-nyaman saja di sana. :D
BalasHapusAh menarik. Kompleks makam kalo cantik emang menarik ya.
HapusSering dengar cerita tentang Ereveld ini. Menarik ya. Kalau kuburan sudah jadi obyek wisata juga di luar negeri. Yang paling tua itu model Catacomb (katakomba) alias kuburan bawah tanah. Ngeri-ngeri asyik.
BalasHapusIya, orang jaman dulu emang nguburnya di bawah tanah, bahkan cuma ditaruh di dalam gua, trus gua nya ditutup ya.
HapusAku sih menarik kesimpulan segala sesuatu yang rapi dan dirawat itu menarik dan menyenangkan.
Dear friend! Your blogsite is very informative and nice. Its composition and presentation are Perfect! Thank you for providing this site. According to your blogsite your country is full of seeing-sight places. I love it. Greetings from Turkey.
BalasHapusThank you for visiting my blog and give me nice comment. Thank God that you can visit my country through my blog. Turkey is a nice country to visit, I hope someday I can travel to Turkey.
HapusGreetings from Indonesia ^^
Halo mbak, kalo shooting video di Ereveld Candi boleh ya? Perlu mnta ijin ke siapa? Terima kasih
BalasHapusAh kurang paham saya mas. Mungkin bisa coba kontak instagramnya: Ereveld Indonesia
HapusAhhh pengen banget ikut jalan-jalan bareng kk dini
BalasHapus