Staycation di Pekalongan: DP House
Buat aku main ke Pekalongan artinya berburu batik dan siap berpanas-panas dengan cuaca pantura. Buat aku yang tinggal di Semarang, sekitar 1-2 jam berkendara ke Pekalongan, Ide untuk menginap atau staycation di Pekalongan nggak pernah terlintas di angan.
Hingga akhirnya suatu hari sahabat mengajukan ide untuk extend semalam di Pekalongan. Ide staycation buat aku kali ini lebih ke menghabiskan waktu bersama siapa dibanding menginap di mana. Pencarian tempat untuk menginap juga dilakukan di hari H.
Tak disangka, kami menemukan tempat menginap yang menyenangkan. Lokasinya ada di pusat Kota Pekalongan,
Gaya rumahnya klasik dan ada joglo besar khas rumah-rumah Jawa yang kelihatan adem, dan banyak tanaman terawat yang membuat tampilannya adem dan nyaman.
Menginap di pusat Kota Pekalongan
Kami menginap di DP House Pekalongan yang lokasinya ada di Jalan Kalimantan, Podosugih, Pekalongan. Kami pesan kamar di DP House melalui aplikasi AirBnb di smartphone. Kami memesan kamar untuk menginap sekitar jam 3 sore dan di hari yang sama kami check in ke DP House Pekalongan jam 5 sore.
Masuk ke area DP House kamu akan bertemu joglo besar |
Saat pertama kali masuk ke DP House Pekalongan, kami disambut dengan bangunan joglo besar yang penuh dengan furniture vintage. Mungkin karena kami menginap di masa pandemi dan saat weekdays, DP House tampak sepi. Belakangan kami mendapat kabar bahwa DP House baru saja buka kembali di bulan Agustus setelah tutup sejak bulan Maret saat awal pandemi.
Seorang mbak ramah menyambut kami di meja resepsionis yang terletak di ujung joglo. Setelah mengkonfirmasi pesanan kami, si mbak mempersilakan kami untuk duduk menunggu sebentar. Tidak sampai 5 menit, si mbak datang dan memberikan kunci kamar.
Kamar minimalis dengan nuansa warna netral dan aksen hijau tumbuhan
DP House Pekalongan hanya mempunyai satu lantai. DP House ini lebih seperti rumah besar yang punya banyak kamar. Dominasi warnanya adalah putih, biru, netral dari warna kayu pada furniture, serta hijau dari warna tumbuh-tumbuhan yang tumbuh subur di DP House.
Lorong di DP House Pekalongan yang dipenuhi tanaman |
Kamar di DP House Pekalongan luas dan berkonsep minimalis. Saat pertama buka pintu kamar, dipan atau tempat tidur yang terbuat dari kayu dengan detail kain ala kelambu langsung menarik perhatian. Spreinya berwarna putih dengan aksen runner berbahan batik warna biru (biasanya ini batik dengan pewarnaan dari tumbuhan indigo). Rasanya seperti dibisikin, sini rebahan di kasur nyaman.
Kasur nyaman dengan detail batik dan kain kelambu |
Di sisi lain ada lemari kayu dengan warna kayu mentah. Lemari ini sepertinya dibuat berdasarkan permintaan (custom made). Selain lemari kain berpintu seperti umumnya lemari, ada sisi seperti meja dengan laci di bawahnya. Ada rak juga yang masih jadi bagian lemari lengkap dengan aromatherapy di salah satu rak. Sayangnya, aromatherapy-nya sepertinya sudah habis masa pakainya sehingga wanginya kurang tercium di seluruh ruang.
Aksen kayu dengan warna mentah di kamar DP House Pekalongan |
Di sisi lain ada meja rias dengan kaca bening yang besar, lengkap dengan kursinya. Sayangnya si kursi ini susah dikeluarkan karena persis di depannya ada gantungan baju minimalis yang dilengkapi dengan hanya satu hanger. Padahal di balik gantungan baju ada jendela yang bisa dibuka. Hmmm,, meski kamarnya luas, tapi furniture-nya aku rasa terlalu banyak ya.
Ini pemandangan dari balik jendela kamar. Tiap detail dipikirin oleh DP House. |
Meski punya jendela dan taman-taman di DP House penuh dengan tanaman dengan sirkulasi udara yang baik, tapi tiap kamar di DP House dilengkapi dengan AC. Sulit membayangkan menginap di Pekalongan dengan hanya mengandalkan angin jendela.
Kamar mandinya luas dengan nuansa warna cream dan marmer yang bersih dan cerah. Shower-nya ada dua macam, ada wastafel dan kaca dengan frame kayu vintage, serta WC duduk merk Toto. Ada toiletries standar juga.
Sarapan di taman
Karena aku staycation saat pandemi, maka sarapan dibawakan ke kamar masing-masing. Berhubung ruang untuk makan di DP House Pekalongan adalah ruang semi outdoor dengan sirkulasi yang bagus dan dikelilingi taman cantik, dan hari itu cuma ada dua kamar yang terisi, kami memilih membawa makanan kami ke area makan dan makan di sana.
Saat pandemi sarapan disajikan ke masing-masing kamar. |
Kami membawa makanan kami ke area makan semi outdoor yang punya sirkulasi baik. |
Buah, nasi kuning, dan air putih. Semua enak :-d |
Area makan ini bersebelahan dengan joglo. Ada kolam ikan dengan tanaman asri di dekat area makan. Kalau di masa normal, makanan disajikan secara prasmanan.
Manekin berbaju kebaya encim dan batik
DP ini singkatan dari Dian Pelangi, salah satu desainer baju terkenal asal Pekalongan. Di common area DP House Pekalongan ada jejak-jejak Dian Pelangi berupa manekin berbaju kebaya encim dan batik pesisir khas Pekalongan. Di dekat meja resepsionis ada beberapa baju rancangan Dian Pelangi yang (sepertinya) bisa dibeli.
Taman di balik jendela kamar |
Pengalaman menginap di DP House Pekalongan ini menyenangkan. Meski udara Pekalongan cenderung panas khas cuaca pantura, tapi karena ada banyak tanaman kesan yang aku dapat di DP House malah adem. Saat nongkrong di joglo juga kami dapat banyak angin yang bikin nyaman.
Tiap kamar punya jendela
Selain pelayanan yang ramah, DP House punya kelebihan di bagian jendela. DP House juga punya ruang hijau yang banyak. Tanaman-tanamannya pun tampak dirawat dengna serius sehingga memberikan pengalaman tersendiri selama aku menginap di sana.
Tiap detail diperhatikan |
Banyak ruang hijau dan tanaman cantik |
Soal jendela, aku melihat mas dan mbak merapikan semua kamar dan membuka jendela setiap kamar. Sirkulasi di tiap kamar jadi menyenangkan dan udara segar pasti masuk ke tiap kamar.
Saat mbak dan mas di DP House Pekalongan membuka kamar, aku jadi bisa lihat ada kamar jenis apa saja di sana. Kalau aku menginap di kamar standar berkapasitas 2 orang, ternyata ada juga kamar tipe family yang punya 3 ranjang dan kamarnya super luas.
Pengalaman menginap di DP House Pekalongan kemarin bikin aku pengen balik lagi ke sana. Special thanks buat Turis Sendal Jepit yang jadi partner staycation di Pekalongan, melengkapi pengalaman Ngebar di Pekalongan. Ngebar itu apa? Silakan klik tautan berwarna biru ini.
Next,, staycation di mana lagi ya?
Dinilint
Jadi DP House ini punyanya Dian Pelangi???
BalasHapusaku pgn juga deh ngerasain di penginapan berdesain Joglo gini, pgn ngerasain sensasinya... Kaya di beberapa daerah aku udah pernah merasakan tinggal di penginapan yg berdesain seperti atau bahkan rumah adatnya sendiri.. Ada kesan tersendiri..
Iya, punya Dian Pelangi.
HapusBtw,, joglonya itu jadi common room, kalo kamarnya tetep bentuk kamar biasa lho.
Oh ini milik Dian Pelangi ya? Pantesan aja desain bangunannya bagus banget. Aku lebih suka ke furniturenya yang semuanya terlihat asik dan terlihat alami. Seperti kayunya yang tidak menggunakan warna tambahan yang menambah kesan vintagenya. Katanya pekalongan itu dingin, tapi nyatanya panas ya? Wah sepertinya aku dibohongin temenku nih
BalasHapusMungkin ada bagian Pekalongan yg dingin, karena arenya luas banget, apalagi kalo ke kabupatennya. Kalau di kotanya sendiri cenderung panas karena persis di pinggir pantai.
Hapusoh iya bener juga, mungkin yang dia maksud yang berada bukan di pekalongan kotanya.
HapusAku pengen dolan ke Pekalongan, tapi entah kapan ahhahaha. Pokoknya nanti mau staycation aja, tiduran tok di penginapan tanpa ada agenda yang lainnya
BalasHapusSemoga kesampaian yaaa.
HapusApik yo House Of DP ini secara desain bikini betah banget dan ngademin. Suasananya nyaman. Kayak nginep di rumah ningrat gitu hahaha. Boleh juga kapan2 nyobain
BalasHapusHahaha iya yaa,, berasa nginep di rumag sodara yg kaya tuju turunan.
HapusWaah biasanya kalau ke Pekalongan cuman lewat aja pas pulkam. Belum pernah staycation . Ternyata ada tempat keren gini ya buat staycation. Kayaknya tempatnya adem nih House of DP Pekalongan ini.
BalasHapusSekali2 cobain mampir semalam mbak.
HapusSuka deh dengan ambience klasik DP DP House ini. Ranjangnya itu lho mengingatkan aku pada rumah nenek. Ada rangka untuk menyangkutkan kelambu. Terus jalan masuknya, homey banget. Seperti rumah tinggal dengan tanaman dan teras untuk bersantai. Keren
BalasHapusAku juga senang dengan ambience-nya. Berasa nemu oasis di Pekalongan.
HapusOalah DP ini Dian Pelangi toh hehe. Asik banget yah tempatnya, homey banget. Suka sama konsepnyaa ini. Btw Din, ini permalem rate-nya berapa yah, sama ada protokol kesehatan yang diterapkan nggak sih selama pandemi ini?
BalasHapusPas aku nginep rate 400 ribu. Protokol kesehatan ada. Yang jelas sepi dan ventilasi bagus banget, jadi aman dan nyaman.
HapusAku cuma leatin aja tuh kalau ke Pekalongan. Atau paling banter beli batiknya hehehe. Ini penginapannya super kece, homey, eksklusif deh. Betah berlama2 di sini. Pot2 tanaman sirih gantung bagus banget. Kamarnya serasa kamar puteri raja ya hihihihi. Unik, asri, kudu coba ah kapan2 semaleeem aja bobo syantik di tempat ini. TFS.
BalasHapusCakep amat ya penginapannya, kesannya teduh, betah dan honey..ternyata punya Dian Pelangi ya..cantik..
BalasHapusWaa...aku yg tinggal di Pekalongan blom pernah staycation di sini. Hehe.. jadi.pengen juga kapan2..
BalasHapusGapapa seharian jalan panas-panasan, asal masuk kamar langsung adem AC hehehe. Itu lemarinya dicat dengan warna serat kayu atau memang dia unfurnished, Din?
BalasHapusYang jelas aku suka shower-nya!
Warnanya emang kayak belum selesai gitu, tapi kalo disentuh mulus. Emang finishing-nya di-desain unfinished look.
Hapushuhuhu nyesel banget kemarin pas ke Pekalongan gak nginep DP haouse, lucu banget tempatnya, bersih dan nyaman serta desain interiornya juga sangat cantik.
BalasHapuswah noted nih kalo ke Pekalongan lagiii, maacih Diniii
BalasHapusBolak-balik ke Pekalongan belum pernah nginep di sini. Jadi pengne cobain juga rasanya ahhaha, bagus ya Lintang. Semuanya serba mendukung penginapannya. Layak diulangin lagi
BalasHapusAku suka desain interior House of DP ini. Menggabungkan vintage dan modern. So classy jadinya. Suka banget ama joglonya yang luas serta suasana yang nyaman. Itu tempat tidurnya ya ampunnnnnnnn, seharian juga aku leyeh2 di sana biar ga kena panas pantura, aku ikhlas deh. hahaha
BalasHapusWah rupanya Dian Pelangi merambah bisnis penginapan juga tah? Tak kirain cuma di Muslim mode aja.
Kayaknya ada bisnis rumah makan juga deh. Ada deket2 DP House pas cek g-map, tapi aku nggak nyobain. Keenakan di DP House. Wkwkwkwk
HapusSaya yang asli Semarang selama ini cuma numpang lewat Pekalongan aja, apalagi sejak ada tol Trans-Jawa malah sama sekali gak pernah lewat kota Pekalongan lagi. Tapi sebetulnya dari dulu penasaran pengen eksplor kota ini. Akhir-akhir ini baru mulai cari-cari info selain batik ada apa lagi di Pekalongan, ternyata banyak bangunan bersejarah yang sepertinya menarik dan makanan setempat juga kayaknya unik-unik. DP House ini sepertinya menarik dan cukup nyaman, apalagi ada AC juga (dulu pas bapak saya dinas di Tegal, saya merasakan betapa menyiksanya udara panas Pantura). Terima kasih untuk informasinya ya.
BalasHapusLho kalo ke Semarang boleh kasih tahu mas, siapa tahu bisa meet up. Aku tinggal di Semarang.
HapusBagian pantura ini emang gila panasnya, tapi ternyata kalo bikin bangunan yang sesuai, bukaan banyak macam joglo dan banyak tanaman jadinya adem juga lho. Bagian joglonya DP House ini nggak pake AC tapi tetep silir.
Nomer telp DP House yg bisa dihubungi brp yah kak? Aku telp kok nggak aktif
BalasHapusHai Chan, terima kasih sudah baca. Untuk DP House aku booking via airbnb dan aku nggak simpan nomor telponnya. Maaf ya nggak bisa bantu untuk perkara no telp DP House.
HapusAku kalo ngeliat furniture dari kayu begini, langsung suka sih, Krn keluargaku mostly memang pemakai perabot kayu di rumah2 nya :D. Sepupuku malah pengusaha furniture dan property khusus kayu di Jakarta :D. Aku sbnrnya curiga jangan2 mba DP bikin design penginapannya dari sepupuku itu, Krn setauku mereka temenan juga :D.
BalasHapusDesign kayu itu memang kesannya tua, jadul, tapi buatku juga bikin adem. Ga panas. Makanya ga peduli kalo kayu identik Ama fav nya orang tua, aku tetep paling nyaman kalo stay di tempat begitu :).
Elemen kayu di dalam bangunan emang bikin atmosfer adem mbak. Setuju. Aku juga suka sama kayu. Desainnya DP house yang banyak kayu-kayunya ini juga menyenangkan. Pekalongan yang identik panas, jadi berasa adem di DP House.
HapusEh bisa jadi mbak DP pesen kayunya sama sodaranya mbak Fanny.