Staycation Jogja: Menginap di Ndalem Suryo Saptono

Jogja jadi tujuan piknik selanjutnya. Kali ini nggak pake bikin itinerary Jogja karena tujuan Geng Ambyar, yang sekarang berganti label jadi Geng Rebahan adalah untuk rebahan, leyeh-leyeh, makan-makan, dan semua-mua yang menyenangkan.


Salah satu tujuan rebahan di Jogja kali ini adalah di Ndalem Suryo Saptono Guest House. Lokasinya ada di daerah Godean, Jogja.

Kami datang ke Ndalem Suryo Saptono dengan menggunakan taksi online. Taksol sempat salah menurunkan kami ke rumah sebelah, yang ternyata juga guest house. Jadi kami jalan kaki ke Ndalem Suryo Saptono

Banyak tempat makan dekat guest house


Ketika sampai di pintu gerbang, kami disambut seorang bapak. Sambutannya lebih mirip sambutan ke anak ilang yang main ke rumah tetangga,

"Badhe ningali sinten?"
"Mau cari siapa?"

Tentu saja kami saling melihat satu sama lain, sedikit bingung dengan sambutan si bapak yang nggak biasa, dan akhirnya menguasain keadaan. Si Bapak pun sepertinya baru sadar kalau rumahnya adalah guest house dan ada tamu yang akan menginap malam itu. Kami pun dipersilakan masuk ke dalam Ndalem Suryo Saptono.


Sambutan menarik lainnya adalah, bukannya menanyakan bukti booking, minta uang pembayaran, atau apalah itu, Si Bapak malah mengatakan bahwa Ndalem Suryo Saptono ini dekat dengan tempat-tempat makan yang enak-enak seperti bakmi jowo, chinese food Blenger, Pempek Ny. Kamto, Olive Fried Chicken, dan Nasi Padang Upik. Mungkin muka kami kelihatan kelaparan.

Kebun cantik dan rumah joglo


Masuk ke dalam pintu gerbang Ndalem Suryo Saptono, kami disambut kebun yang rimbun dan menyenangkan. Di kanan kiri ada rumah-rumah joglo. Rumah-rumah joglo inilah yang merupakan kamar-kamar tempat tamu menginap. Tiap kamar punya teras sendiri-sendiri, dengan desain yang berbeda-beda dan unik.


Rumah joglo kami terletak di tengah. Terasnya menempati satu lantai di bawah, dan kamarnya ada di atas. Saat naik tangga, kami melewati pohon mangga. Kami membayangkan jika pohon mangganya berbuah. Tentunya kami bisa dengan mudah memetik buah mangga dari pohon saat naik tangga ke kamar.

Kamar nuansa jawa


Kamar kami sendiri bernuansa jawa dengan dominasi kayu yang hangat dan berbagai macam ethnic artwork baik berupa ukiran kayu, lukisan, hingga batik tulis. Kalau biasanya kamar bernuansa jawa etnik terkesan gelap dan horor, kamar kami di Ndalem Suryo Saptono justru kebalikannya; terang, bersih, dan menyenangkan.



Begitu masuk melewati pintu kayu berukir, kami mendapati ada satu tempat tidur ukuran king di sisi sebelah kiri, lengkap dengan meja lampu di samping tempat tidur. Di sisi satunya ada tempat tidur ukuran single, dan di kolong tempat tidur single ini ada tempat tidur tambahan. Di atas tempat tidur single ada TV layar datar berukuran besar. Sayangnya, channel TV-nya hanya channel TV lokal. Tapi, ya namanya guesthouse, fasilitas ini sudah termasuk oke.


Guest house ramah lingkungan


Di ujung lain terdapat meja rias dengan kaca berukir. Di meja terletak cangkir, water heater, dan teh-kopi-gula yang bisa dibuat sewaktu-waktu. Untuk air, ada galon yang diletakkan di depan kamar. Penempatan galon air di depan kamar ini membuat tiap sudut di kamar jadi manis. Ide galon sendiri jadi hal positif, karena Ndalem Suryo Saptono berkontribusi mengurangi sampah plastik dari sampah botol air mineral.


Kamar mandi ada di dalam kamar. Kamar mandinya luas, bersih, terang, dan wangi. Di dekat pintu ada wastafel lengkap dengan gelas kumur. Sisi selanjutnya adalah shower yang airnya mengalir lancar sampai jauh dan ada air panasnya. Di ujung ada WC duduk. Di kamar mandi juga tersedia sabun dan shampo beraroma apel yang dikemas dalam wadah besar. Lagi-lagi Ndalem Suryo Saptono berkontribusi mengurangi sampah plastik dengan menyediakan toiletries dalam family pack, yang artinya nggak ada sampah plastik dari toiletries.


Lizard Coffee


Berhubung malam itu perut kami masih penuh, referensi tempat makan yang ditawarkan Si Bapak saat sambutan kami abaikan. Kami malah cari kedai kopi. Kami menemukan ada Lizard Coffee di dekat Ndalem Surya Saptono. Kami cuma cukup jalan kaki sedikit ke tempat makan yang ditunjukkan Si Bapak. 

Meski kami nongkrong di coffee shop, tapi kami pilih pesan teh. Teh-nya sendiri enak karena merupakan artisan tea yang belum tentu ada di tempat lain. Tempatnya cukup nyaman, cenderung sepi, dan harganya bersahabat.

Tidur nyaman dan sarapan ala priyayi


Kami kembali lagi ke Ndalem Suryo Saptono. Aku mandi air panas sebelum tidur. Malam itu aku tidur nyenyak karena kasurnya Ndalem Suryo Saptono empuk, nyaman, bersih, dan bau-nya enak.

Paginya, kami dibangunkan dengan ketukan di pintu. Seorang ibu mengatakan bahwa sarapan kami sudah siap di bawah. Mendengar kata sarapan, kami mendadak bangun dan segar. Hahaha.


Sarapan di Ndalem Suryo Saptono ini semacam sarapan besar ala priyayi. Ada nasi, sayur, tempe goreng dengan potongan besar, galantin, jeruk, dan krupuk. Semuanya disajikan di keramik putih yang cantik. Rasanya, enak, seperti makan di rumah nenek.


Usai sarapan kami keliling area Ndalem Suryo Saptono. Ada banyak burung yang sepanjang pagi bernyanyi buat kami. Pohon dan tanaman di sini juga tumbuh subur dan menyenangkan. Di bagian belakang masih ada lagi dua joglo yang berkapasitas untuk dua orang.


Saat kami menginap di Ndalem Suryo Saptono, tamu lain yang menginap di sana adalah orang asing. Ada yang kaum rebahan dan menikmati guest house seperti kami, ada juga yang berangkat pagi untuk menjelajah Jogja dan sekitarnya.


Jumlah kamar di Ndalem Suryo Saptono sendiri ada lima kamar. Ada kamar berkapasitas 2 orang, 3 orang, dan 4 orang (keluarga). Kami pesan kamar di Ndalem Suryo Saptono melalui booking.com. Asiknya book melalui booking.com, kami bisa menentukan kamar untuk 3 orang, dan pasti dapat. Ya, kami pernah dapat pengalaman buruk saat pesan kamar untuk lebih dari 2 orang di situs pemesanan yang lain.

Terima kasih sobat rebahan!

Balik lagi ke Ndalem Suryo Saptono, kami puas banget menginap di sini. Aku bahkan bikin video review Ndalem Suryo Saptono. Klik aja gambar di bawah.


Kalau ada kesempatan sepertinya akan balik lagi untuk menginap di Ndalem Suryo Saptono. Mungkin, saat pohon mangga mulai berbuah. Kamu mau nemenin Geng Rebahan nggak nih?

Dinilint

Komentar

  1. Tempatnya asri banget ka. Jadi makin santuy buat leyeh-leyeh. Terlihat banyak spot foto juga ya. Haha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya gini deh kalo tiap sudutnya cantik,, jadi gatel pengen foto sana-sini kan.

      Hapus
  2. enak banget tempatnya, kalau bawa keluarga ke sini pasti bakalan betah. terlihat nyaman dan tenang, cocok kalo pengen menjauh sebentar dari keramaian.

    BalasHapus
  3. Asikkk nih tempatnya, kita mah genk rebahan udah pasti mager dikasih tempat kaya gini hehehe

    BalasHapus
  4. Ya ampun, Din. Aku kalo di situ juga bakal jadi geng rebahan. Asliii homey bangeeettt. Suka banget sama batu bata ekspos dan desain interior etnik natural kayak gitu. Ditambah pepohonan yang rindang, rasanya nyaris nggak ada kekurangan dari sisi desain di mataku. Cuma satu aja, i wish shower-nya model rainforest, ehehe.

    Soal konsep ramah lingkungan, beberapa hotel modern seperti Dafam Express sudah menerapkan. Jadi di kamar udah nggak pake botol air mineral, cuma dikasih gelas sama tumblr. Airnya di dispenser.

    Sarapannya sederhana tapi nikmat gitu ya, Din. Btw kamu kapan ke Jogja? Godean ini nggak jauh dari rumahku.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seneng ya kalo udah banyak hotel dan penginapan yang punya konsep ramah lingkungan.

      Aku bisa kapan aja ke Jogja. Kamu kapan balik ke Jogjanya Gi?

      Hapus
  5. Kalau saya pribadi, suka agak kurang nyaman dengan nuansa kamar yang berwarna gelap. Meskipun kalau tidur harus mematikan lampu.

    Tetapi, suka lihat suasana ruangan lainnya. Apalagi di luarnya terlihat asri banget.

    Kayaknya kalau ke Jogja, saya pengen cobain juga, deh. Apalagi ada yang untuk kapasitas keluarga

    BalasHapus
  6. Ya ampun menyenangkan sekali ya homestaynya, kalau niatnya jalan-jalan, bakal susah bangkit dari tempat tidur hihi, enakan rebahan memang suasananya..Nemu aja tempat begini, Din

    BalasHapus
    Balasan
    1. Xixixixi. Padahal ini nemunya karena kepepet,, udah mau travelling, tapi belum dapat penginapan. Sebenernya ide Kak Olip sih dapet tempat ini.

      Hapus
  7. Aku udah 3kali ke Jogja belum puas explore jogja. Ini tempat guest house nya keliatan nyaman banget. Suasananya keliatan khas banget nuansa jawa. Pantesan bikin betah, dan enaknya rebahan cantik hehe

    BalasHapus
  8. waah, ini penginapannya Jawa banget ya mbak. Mana deket tempat makan pula, pas banget emang untuk wisata leyeh-leyeh aja, ahaha

    BalasHapus
  9. Baca tulisannya dan lihat-lihat fotonya saja sudah bikin betah dan pengen banget ikut rebahan di sana. Mantapnya, dikasih sarapan ala priyayi pula. Kalau ada kesempatan ke Jogja, semoga aku nggak lupa kalau ada guest house seasik ini. Mau banget.

    BalasHapus
  10. Wahhh seru banget liburan rebahannya mbak. Haha
    Pas melihat desain bangunannya itu kerasa banget unsur jowonya. wkwk
    Kami harus menyempatkan buat bersantai disini nih.


    Salam hangat dari kami Ibadah Mimpi

    BalasHapus
  11. Beneran ini mah cocok buat geng rebahan. Ngopi-ngopi di teras atau ngeteh pun tetap seru.

    BalasHapus
  12. Enak banget pastinya untuk merelaksasikan diri yah mbak. Melihat suasananya yang adem dan si bapak yang ramah gitu. Bisa jadi karena wajah kelaparan tuh makanya diinfoin banyak makanan enak di sekitarnya,wkwkwkkwwk

    BalasHapus
  13. Kalo penginapan yg interiornya kebanyakan kayu dan banyak tumbuhan gini, aku cuma mastiin 1, harus terang :D. Krn kalo gelap, dipastikan bakal spooky hihihi..

    Perabotan kayu dan dinding bata, itu memang bikin ruangan jd homy, tp juga sedikit serem kalo gelap. Untungnya ini terang yaaa mba. Aku liat kamar dan kamar mandinya td jadi ngerasa, "ok buset house ini ga nyeremin" :D.

    Pernah nginep di penginapan yg kayu2 begini dulu, tp lampunya remang2. Alhasil aku mandi dan buang air ga prnh mau tutup pintu wkwkwkwkwk sereeeeeem

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for reading and leaving comment :)

Postingan Populer