Tempat-Tempat Unik di Medan
Medan adalah salah satu kota yang berkesan untuk aku. Jalan-jalan ke Medan nggak hanya sekedar jalan-jalan, tapi juga membuat aku mengenal budaya Medan yang unik.
Ini adalah cerita Dinilint jalan-jalan ke Medan. Jaman di mana tiket promo pesawat domestik masih eksis, aku bisa jalan-jalan ke Medan dengan harga sangat sangat terjangkau.
Lewat tempat-tempat ikonik yang aku kunjungi selama di Medan ini, aku mengenal budaya Medan yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Inilah tempat-tempat unik di Medan yang aku datangi:
Graha Maria Annai Velangkanni
Dari luar bangunan Graha Maria Annai Velangkani ini sungguh menarik perhatian. Warna-warni dan penuh dengan ornamen. Bangunannya memang bergaya India yang kaya warna dan ornamen. Well, yang membuat bangunan unik ini adalah seorang pastur dari India.
Meskipun dikenal sebagai gereja dan dibuat oleh pastur, tapi Graha Maria Annai Velangkani nggak cuma dibanguan untuk umat katolik aja, tapi semua orang dengan agama apa pun, bahkan orang nggak beragama boleh banget datang dan beribadah ke sini.
I said WOW. Semestinya tempat-tempat ibadah itu ya untuk semua orang yang mau datang, nggak terbatas untuk golongan tertentu.
I said WOW. Semestinya tempat-tempat ibadah itu ya untuk semua orang yang mau datang, nggak terbatas untuk golongan tertentu.
Rumah Tua Tjong A Fie
Aku terkesan banget sama rumah super gedhe yang masih dijaga dengan baik oleh keturunan Tjong A Fie. Masuk ke Rumah Tua Tjong A Fie nggak cuma masuk ke dalam rumah tua dengan interior yang indah, tapi juga belajar tentang kisah Tjong A Fie itu sendiri.
Tjong A Fie adalah perantauan asal Cina. Ketika tiba pertama kali di Pelabuhan Medan pada usia 18 tahun, Tjong A Fie tidak punya apa-apa. Berkat kerja keras dan pergaulan yang luas, Tjong A Fie sukses di Medan.
Tjong A Fie juga dikenal sebagai tokoh multikultural yang bisa merangkul semua kalangan; Melayu, Arab, India, dan Belanda. Tjong A Fie juga dikenal dermawan. Ia pun menulis wasiat kepada para keturunannya untuk tetap menjalankan prinsip berbuat baik, di antaranya tetap menyantuni anak tidak mampu.
Istana Maimun
Tiap kali ke Medan, aku selalu mampir ke Istana Maimun. Istana Maimun ini adalah Istana Kesultanan Deli yang juga jadi ikon Kota Medan. Istana Maimun ini sangat enak buat leyeh-leyeh. Lokasinya di tengah kota dan dikelilingi taman yang super luas.
Foto dengan baju ada Melayu di Istana Melayu |
Di Istana Maimun aku juga bisa menikmati budaya Melayu Medan lewat bangunannya, juga bisa sewa baju adat Melayu dan dilanjut foto di dalam Istana Maimun. Berasa incess kan.
Sekolah multi etnis pak Sofyan Tan
Kunjungan ke sekolah ini salah satu hal yang paling berkesan dari acara jalan-jalan ke Medan. Sekolah ini menerima siapa saja, nggak peduli latar belakang, suku, etnis, agama, ekonomi. Karena ada berbagai macam latar belakang, murid-murid belajar mengenal teman-temannya yang berbeda-beda dan saling toleransi.
Di belakang sekolah ada tempat ibadah dari agama-agama yang ada di Indonesia. Semua tempat ibadah ini terletak berdapimpingan. Rasanya damai banget habis main ke sekolah ini. Rasanya damai banget di sini. Semua orang sama, nggak peduli latar belakangnya. Semua orang bebas mengkespresikan kebutuhannya.
Ngomongin Medan, aku jadi pengen balik lagi untuk jalan-jalan ke Medan. Kalau yang sebelumnya aku cenderung jalan-jalan ala gembel, kali ini aku pengennya sih menginap di hotel.
Aku pengen cari hotel di Medan yang unik. Pengennya sih yang review-nya bagus, tapi harganya terjangkau. Haha,, banyak maunya ya. Biarin lah, namanya juga liburan.
Sambil nungguin tiket domestik balik ke harga yang lebih manusiawi, aku coba-coba cari hotel di Medan. Aku pilih pakai PegiPegi. Kembali ke review, hotel yang punya review baik, pasti punya hal positif yang lebih banyak. Di Pegipegi aku bisa lihat review tentang hotel yang aku pilih.
Aku cukup klik hotel, ketik Medan, dan nama-nama hotel di Medan sudah bermunculan. Tentunya aku juga mengaktifkan fitur filter supaya dapat hotel yang sesuai dengan budget.
Pilihanku jatuh ke Roemah 28 Medan. Bangunannya unik, kamarnya luas, review-nya di atas 8. Tinggal nungguin tiket ke Medannya nih.
Di belakang sekolah ada tempat ibadah dari agama-agama yang ada di Indonesia. Semua tempat ibadah ini terletak berdapimpingan. Rasanya damai banget habis main ke sekolah ini. Rasanya damai banget di sini. Semua orang sama, nggak peduli latar belakangnya. Semua orang bebas mengkespresikan kebutuhannya.
Mmm,, andai semua sekolah begini, nggak ada deh bibit radikal menyebar |
Hotel unik di Medan
Ngomongin Medan, aku jadi pengen balik lagi untuk jalan-jalan ke Medan. Kalau yang sebelumnya aku cenderung jalan-jalan ala gembel, kali ini aku pengennya sih menginap di hotel.
Aku pengen cari hotel di Medan yang unik. Pengennya sih yang review-nya bagus, tapi harganya terjangkau. Haha,, banyak maunya ya. Biarin lah, namanya juga liburan.
Sambil nungguin tiket domestik balik ke harga yang lebih manusiawi, aku coba-coba cari hotel di Medan. Aku pilih pakai PegiPegi. Kembali ke review, hotel yang punya review baik, pasti punya hal positif yang lebih banyak. Di Pegipegi aku bisa lihat review tentang hotel yang aku pilih.
Cari hotel unik dengan harga terjangkau lewat PegiPegi |
Aku cukup klik hotel, ketik Medan, dan nama-nama hotel di Medan sudah bermunculan. Tentunya aku juga mengaktifkan fitur filter supaya dapat hotel yang sesuai dengan budget.
Pilihanku jatuh ke Roemah 28 Medan. Bangunannya unik, kamarnya luas, review-nya di atas 8. Tinggal nungguin tiket ke Medannya nih.
Cerita tentang Medan juga pernah aku tulis dalam post berjudul A Day in Medan, Swimming in Lake Toba, Warm Greetings from Samosir.
Terima kasih sudah main ke www.dinilint.com dan baca artikel ini sampai sini. :)
Sampai bertemu lagi!
Dinilint
Kalau cuma sebentar di Medan, kayake asyik muter-muter bentar terus balik ahahahha
BalasHapusKalo aku sayang kak.
HapusKalo ke Medan jauh soalnya dari rumah aku. Hehe.
Saya baru sekali ke Medan, alhamdulillah meski belum sempat ke Istana Maimun yang penting sudah cicip Soto Sinar Pagi Medan yang lezatnya tiada tara itu hahaha
BalasHapusItu Graha Maria Annai Velangkani cakep banget ya
BalasHapusKayak istana-istana di Eropa jaman dulu gitu arsitekturnya
Aku belum sempat mengunjungi semua tempat ini deh
Sedih akutuuu.... pas ke Medan tempo hari karena tugas kantor
Hanya sempat main ke Merdeka Walk dan Danau Toba aja
Itu bukan arsitektur Eropa, mbak. Coba mampir ke Singapura atau Malaysia, di sana mbak akan menemukan banyak kuil Hindu India seperti Graha Maria Anna Velangkani di atas :)
HapusAh, pas ke Sumatera Utara tahun 2016 lalu cuma sempet mampir ke Masjid Raya sama Istana Maimun. Tapi syukurlah sempet cobain kereta bandaranya hehe. Tetep, gue pengen ke sana lagi karena banyak yang belum dikunjungi, seperti Gedung Lonsum dan Vihara Maha Maitreya.
BalasHapusNah iniiii,,,
HapusPas mau nulis vihara lupa namanya. Vihara Maha Maitreya. Ini emang cakep viharanya, pas ke sana pas dpt cerita pengolahan sampah juga.
Nah kalo yg Gedung Lonsum itu emang belum pernah.
Mesti balik lagi ke Medan nih.
Wahhh sudah jalan-jalan di medan aja
BalasHapusmasih banyak tempat menarik di medan loh... yok keliling lagi
Aku penasaran banget ama Tjong a Fie mansion. Belum kesampaian ke sana. Dan ttg hotel uniknya. Jujur belum pernah kepikiran. Ternyata lucu juga ya. Asyik juga kalau bisa sekalian nginap di hotel yg unik.
BalasHapusLucu tuh, bangunannya Graha Maria. Jadi ingin berkunjung ke sana. Kalau melihat hal-hal seperti ini jadi merasa yakin bahwa keragaman di Indonesia itu hal positif yang harus disyukuri.
BalasHapusHalo, mbak DIni :) Waaah, senangnya muter2in Medan. Dapat beberapa destinasi wisata yang unik pula. Lihat foto mbak di jendela sekolah multi etnis, mengingatkan aku sebuah museum kereta di Semarang. Yoi, Lawang Sewu hehehe :) Pengen tau lebih jauh tentang Roemah 28 dan makanannya deh :)
BalasHapusHalo mbak Nurul.
HapusMbak, aku bikin pengakuan ya. Foto di jendela itu sebenernya di jendela rumahnya Tjong A Fie.
Pas di sekolah malah nggak foto-foto saking sukanya dengan suasana sekolah dan cerita di balik sekolah itu.
Aku juga belum nyampe Roemah 28. Bareng yuk!
Rumahnya Tjong A Fie itu magical lho buatku. Nuansanya bikin menghayal ke masa beliau berjaya di Medan. Kaya banget pada jaman itu
BalasHapusaku baru tau loh, medan itu multi etnis gitu, ada yg unsur dia, melayu dan cina.
BalasHapusini kaya city tour gitu yaaa
seru bisa ketemu tempat yang menarik.
Pak Menteri, tolonglah harga tiket diturunkan biar aku bisa kayak kakak ini yang main-main ke Medan. ahahahah
BalasHapusBtw, Rumah Tua Tjong A Fie ini masih dihuni oleh keturunannya, kah?
Bagian yang jadi objek wisata sih nggak ada yang menghuni kak.
HapusTapi kayaknya di bagian lain ada deh.
Medan/Sumatera Utara salah satu wishlist ku nih. . karena cuma sempat mampir pas transit sebntar sebelum lanjut ke Aceh.. Semoga terwujud bisa ke Medan/Sumut..
BalasHapusSaya suka tuh lihat rumah dengan banyak jendela begitu. Biasanya ruangannya adem. Paling ribetnya kalau pas buka tutup jendela aja. Jadi nambah kerjaan hehehe
BalasHapusHotel uniknya sesuai yak unik.. Bisa sekalian foto foto juga disitu, hihi, buat nambah feed iG
BalasHapusKapan ahya bisa travelling pakai pesawat hehehe
BalasHapusSemoga tiketnya kembali terjangkau. Medan dan Padang jadi tujuan saya juga Mbak. Pengen banget ke Istana Maimun
Ternyata ada banyak gedung-gedung cantik yang wajib di kunjungi di Medan yah. Soalnya taunya cuma Danau Toba aja hehe. makasih yaa btw udah sharing hehe
BalasHapusBagus ka, sebuah tulisan yang menarik untuk dibaca dan membuat orang ingin pergi juga
BalasHapus