Travelling ke Melaka. A Photostory From An Amateur.

Melaka, ada apa di sana?

Buat aku Melaka adalah kota yang sudah lama pengen didatangi, tapi lama juga belum kesampaian.


Jaraknya hanya sekitar 3 jam dari Kuala Lumpur, Malaysia. Nggak jauh sebenernya, tapi juga nggak dekat. Kalo cuma punya beberapa jam transit di KL, jalan-jalan ke Melaka bukan sesuatu yang mudah. Jadi pas kemarin punya kesempatan transit di KL, aku sengaja kasih waktu sehari supaya bisa jalan-jalan di Melaka.



Travelling-ku ke Melaka ini sifatnya spontan. Aku cuma mengantongi informasi bahwa cara termudah untuk tiba di Melaka adalah dengan naik bus dari KLIA seharga 35 RM. Waktu tempuhnya sekitar 2-3 jam.


Aku berhenti di Terminal Bus Melaka Central. Karena kurang informasi dan nggak punya koneksi dengan internet, aku cuma jalan-jalan nggak tentu arah dan berakhir dengan duduk di satu cafe di dekat terminal bus.


Ternyata untuk menuju kota tua-nya Melaka, aku harus lanjut lagi naik bus. Harga tiketnya cuma 2 RM dan petugas bus-nya baik banget. Para penumpang bus juga ramah dan sangat membantu. Mereka kasih tahu ke aku di mana aku harus turun kalau aku pengen jalan-jalan ke kota lama-nya Melaka.


Begitu turun dari bus, langsung kelihatan icon Melaka; si gereja merah dan menara jam yang juga berwarna merah. Aku langsung inget dengan Taman Srigunting dan Gereja Blenduk di Kota Tua Semarang. Mmmm,, mungkin hal ini yang membuat Melaka dan Semarang menjadi sister city.


Melaka punya sejarah yang panjang. Melaka mengalami beberapa pergantian pemerintahan, mulai dari Kesultanan Melaka, Pemerintahan Portugis, Pemerintahan Belanda, hingga Pemerintahan British. Di Melaka ada banyak bangunan tua dengan arsitektur yang berbeda-beda. 


Salah satunya adalah peninggalan yang menunjukkan jejak Pemerintahan Portugis.


Benteng-benteng ini menjadi salah satu destinasi wisata di Melaka yang seru untuk dijelajahi.


Menjelajah Melaka, khususnya di kota tua-nya, bisa dijangkau dengan jalan kaki. Tapi kalau jalan kaki capek, bisa juga sewa sepeda untuk keliling kota.


Kalau malas mengayuh sepeda sendiri, ada becak wisata yang siap mengantar keliling Melaka. Becak wisata ini bersolek semenarik mungkin dengan tema tertentu seperti Hello Kitty, Minion, atau iklan titipan. Menariknya lagi, becak-becak ini memutar musik up beat dengan kencang. 


Beberapa becak wisata yang aku temui memutar musik sesuai dengan asal negara penumpangnya. Kalau penumpangnya berasal dari India, ada musik India kencang dari becak. Kalau penumpangnya dari Cina, ada musik Cina dari becak. Aku nggak nyobain naik becak sih. Mungkin kalo aku yang orang Indonesia naik becak wisata ini yang diputar lagu dangdut.


Aku sendiri lebih suka menjelajah Melaka dengan jalan kaki. Beberapa kali aku berhenti dan pilih foto-foto. 

\
Ini adalah salah satu kegiatan yang aku temukan di salah satu gang di Melaka. Kemungkinan tempat ini akan berfungsi menjadi hostel, atau restoran, atau galeri seni. 


Aku juga nyobain makanan di salah satu restoran lokal di Melaka. Untuk makanan di Melaka, aku kurang cocok dengan taste-nya. Mungkin karena aku beli makanan dengan harga yang paling murah ya. Rata-rata harga makanan di Melaka cenderung lebih mahal, sama seperti harga makanan di tempat wisata hits pada umumnya.


Aku nggak tahu entah ini sengaja atau nggak, tapi yang jelas semua yang ada di sini bener-bener berwarna kuning; pintu gerbang, tabung gas, baju si mbak.


Ini adalah salah satu bangunan menarik di sudut Melaka. Orang utan berwarna oranye yang menarik perhatian mata.


Melaka punya banyak sudut yang menarik. Tiap sudut dimanfaatin untuk jadi pemuas visual mata dengan kehadiran mural warna-warni yang seru. Kayak yang di atas ini.



Untuk foto OOTD seru banget dan pastinya sangat instagramable. Spot Kiehl's ini jadi salah satu spot foto wajib di Melaka.


Kalo kamu jeli, kamu bakal menemukan hal-hal kecil yang menarik macam ini di sudut jalan.


Nemu random things semacam motor tua yang diparkir di bawah tanda dilarang parkir.


Kalo lihat ke atas, nemu atap khas bangunan Cina berbentuk pelana kuda. Serunya dapat framing seru dari pepohonan di sebelah-sebelahnya.


Ada banyak spot seru di Melaka yang sudah dipetakan dan dipasang di salah satu sudut Melaka. Tapi aku nggak ngikutin sih. Karena aku bingung baca petanya. Hahahaha.


Melaka ini punya sungai yang bersih, dan pinggiran sungai yang asik untuk jalan-jalan.


Sekedar duduk-duduk di bawah pohon di pinggir sungai juga asik. Ini aku beneran duduk-duduk karena udah kecapekan jalan-jalan. Aku pilih istirahat sambil ngelamun bego lumayan lama di ujung sungai. Niatnya abis itu balik ke Melaka Central dan lanjut ke KL.


Eh, pas jalan balik ke arah halte bus, malah nemu bangunan lucu ini. Mirip sama bangunan depan salah satu hotel di Prawirotaman Jogja. Tapi yang ini warnanya lebih pastel.


& di sudut sungai yang lainnya ada spot seru lagi. Bangunan bergambar wanita-wanita penuh warna ini menarik banget. Di depannya ada cafe untuk nongkrong-nongkrong sambil minum bir.


Spot ini juga masih satu area dengan pinggiran sungai yang tadi.


Yang ini juga. Gara-gara nemu spot-spot seru begini, aku lanjut jalan kaki dan menunda naik bus balik ke KL.


Makin sore langit Melaka makin asik. Udara juga makin ramah. 


Sebenernya seru juga naik kapal di sungainya Melaka atau istilahnya river cruise. Aku skip kegiatan ini kemaren. Besok lagi kalo jalan-jalan sama kamu ya.


Pas jalan random aku malah nggak ketemu bangunan gereja yang bagus ini. Kemungkinan bangunan ini peninggalan Portugis ya. Eh, bener nggak?



Bangunan merah yang jadi ciri khas Melaka banget. Entah kenapa suka banget sama cityscape serba merah ini.



Kalo ini sih foto behind the story. Aku solo travelling saat travelling ke Melaka ini. Modal kamera dan manfaatin tripod dadakan yang berupa pager, jembatan, tempat sampah dan apa pun itu untuk mengabadikan foto diri. 

Pernah ditolongin foto sama orang, eh hasilnya nggak sesuai dengan ekspektasi. Padahal udah bilang, pengen foto dengan latar ini, akunya di sampingnya, eh nggak sesuai harapan. Jadi ya,,, pinter-pinternya manfaating kesempatan.


Nggak semua foto jadi bagus dong. Foto-foto yang aku dapat di Melaka juga bukan foto bagus. Tapi aku suka, jadi aku simpan jadi satu blog post tentang Melaka. A photostory from an amateur.

Makasih ya udah baca :)
- Dinilint -

Tulisan tentang Melaka juga pernah dimuat di Hipwee, dengan sudut pandang yang berbeda tentunya.

Komentar

  1. Semoga tahun ini bisa jalan-jalan ke sana kak, sedih akutu. Jalan-jalan ku cuman sekitaran rumah - kantor - rumah - kantor - rumah lagi

    BalasHapus
  2. Suka dengan bangunan2 tuanya.. Semoga suatu saat dapat berkunjung ke sana..

    BalasHapus
  3. Melaka, ku tertarik untuk traveling ke sana karena tulisanmu

    BalasHapus
  4. wah, aku baru sekali nih ke Melaka dan rasanya setelah lihat postingan ini belum banyak yang ku eksplore di Melaka.

    BalasHapus
  5. Wah ada mural, semacam kampung warna-warni. Kalau capek bisa sewa sepeda ya. Asyik ya keliling kota tua begini. Pengen deh main2 ke Melaka.

    BalasHapus
  6. Banyak spot spot kece ya... muralnya juga lucu lucu. Btw juga aku skrg suka di Indonesia sendiri makin banyak mural indah. Lokasi yg dlu tak menarik kini jadi lebih menarik...dan tentunya jd lebih menghasilkan bagi warga sekitar krn jd tempat wisata

    BalasHapus
  7. Banyak spot fotonya. Pasti seru pas di sana. Pas pulang juga pasti gak nyesal kerna bnyak stok foto buat isi ig

    BalasHapus
  8. Warna warni banget mba, nyegerin mata

    BalasHapus
  9. Udh lama bngt ngak ke Melaka, skrng ternyta banyak pojok mural gitu ya.

    BalasHapus
  10. Dibandingkan 3 tahun lalu saat aku datang ke Melaka, kota ini semakin cantik. Mungkin warna-warninya tambah ngejreng kali ya. Atau memang foto-fotonya Mbak yang emang cakep :)

    BalasHapus
  11. Suka banget liatnya ternyata Melaka banyak sudut menariknya ya, fotonya bagus2 mba bs nemu spot yg kece2

    BalasHapus
  12. Keren banget mba bisa Solo traveling, Melaka cantik banget. Aku Maret ini ke KL tapi belum punya rencana ke Melaka. Wajib di masukkin ke list ya. ��

    BalasHapus
  13. Cakep-cakep ya fotonya. Dua kali ke Malaysia tapi belum pernah ke Melaka.

    BalasHapus
  14. Akkh, lihat foto-fotonya jadi pengen tambah pengen jejak kaki ke sini. Butuh waktu berapa lama untuk strolling seperti ini?! Envy lihat jepretannya. Oiya, salam kenal hehe

    BalasHapus
  15. Kaget waktu ke Melaka situ, dengar musik yang di putar mamang becaknya lagu dangdut "Memang Lagi Syantik" kenceng banget hahahah

    BalasHapus
  16. kapan hari ke Malaka pas wiken. haduh... ramenya kaya cendol keabisan santen. hahhaha

    BalasHapus
  17. Serunyaaaaaa. Kalau aku, belum kebayang buat solo traveling. Karena tempatnya sepi, apa mba ke sana saat weekdays ya? Asik banget bisa motret motret.

    BalasHapus
  18. Tahun lalu, saya sekeluarga gagal ke Melaka. Mudah-mudah bis abalik lagi ke Malaysia buat ke Melaka

    BalasHapus
  19. Waaah...kayaknya perlu diulang nih travel ke Melaka. Pernah ke sana, cuma sesiangan aja. Jadi kurang nyantai. Soalnya dianterin temen sih.
    Foto²nya keren. Trims infonya...

    BalasHapus
  20. Aku pengin banget ke Melaka ini, belum kesampaian. Nekatin aja kali ya. Hahahaha.

    BalasHapus
  21. Asyik sekali perjalanannya, Din, mana foto-fotonya bikin mata sepet jadi segarrrrr sempurna wkwkwkw. Btw ke Melaka sudah, ke Malaka di NTT kapan? :D

    BalasHapus
  22. rute yang kamu lewatin sama dengan aku waktu keliling malaka ini... enak kan pake sepatu wakai :D

    BalasHapus
  23. saya ke Melaka waktu itu cuma setengah hari sih, tapi sempat keliling juga buat hunting mural-mural di gang-gang perumahan disana. Seru lah pokoknya. Apalagi waktu itu teman-teman saya bukan cuma dari indonesia, ada juga dari Malaysia, korea dan senegal, makin seru lah.. jalan keluar masuk gang jadi gak berasa euy.

    jadi pengen kesana lagi dengan niatan mencoba kulinernya di sudut-sudut kotanya.

    BalasHapus
  24. Bener juga ya, Melaka dan Semarang berasa kayak sister city. Lihat foto Melaka kayak lihat foto di Kota Lama Semarang.
    Btw muralnya keren keren banget.

    BalasHapus
  25. Untuk menjelajah Melaka ini, apakah ada guidenya (baik gratis atau berbayar)?
    Karena sayang aja rasanya jalan-jalan di tempat yang bagus tapi nggak ada yang bisa nyeritain :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Thank you for reading and leaving comment :)

Postingan Populer