Proses Pembuatan Tenun Troso di Jepara
Weekend kemarin saya menyempatkan diri untuk ikutan teman-teman piknik tipis ke Jepara. Agenda utamanya sebenarnya cuma goler-goler di pantai dan doing nothing. Acara gegoleran bareng teman sudah jelas menghasilkan percakapan-percakapan random, termasuk percakapan tentang mengintip tempat pembuatan tenun troso. Ya,, mumpung kami sedang ada di Jepara kenapa tidak. Bagusnya lagi lokasi pembuatan tenun troso ini searah dengan jalan kami pulang ke Semarang. Jadi ayo melihat proses pembuatan tenun troso.
Tenun troso dibuat di satu daerah di Jepara yang disebut juga dengan nama Troso. Lokasinya di daerah pedesaan. Meskipun demikian, tapi sinyal provider kami masih bagus banget dan google map mampu menuntun kami menuju lokasi dengan akurat.
Saat sampai kami disambut ramah dengan ibunya mbak Fifit. Mbak Fifit sendiri adalah orang asli daerah Troso yang masih muda dan punya otak cemerlang. Dia memberdayakan orang-orang di desanya untuk membuat tenun troso Jepara kemudian memasarkannya melalui internet.
Benang
Proses awal pembuatan tenun troso dimulai dari benang. Untuk tenun troso sendiri benang yang digunakan adalah benang katun. Itulah sebabnya mengapa pakai tenun untuk pakaian nggak panas tapi cenderung adem. Tapi uniknya kalau cuaca sedang dingin, menggunakan tenun di badan justru menghangatkan.
Benang-benang katun tadi disusun sedemikian rupa sehingga menjadi barisan benang yang rapi. Benang-benang tersebut diikat sepuluh-sepuluh atau tergantung mau membuat berapa potong kain tenun. Kalau sudah rapi,, benang tersebut ditata sedemikian rupa, dipasang mal untuk menggambar motif, kemudian digambar motifnya mengikuti cetakan mal. Untuk membuat mal dibutuhkan keahlian tersendiri. Mal atau cetakan itulah yang membuat pola-pola berbeda di tiap kain tenun.
Ikat
Proses selanjutnya adalah mengikat satu persatu pada tiap bagian benang. Ikatannya harus kencang supaya warnanya tidak masuk ke dalam ikatan. Inilah mengapa ada yang menyebut kain tenun sebagai ikat, karena prosesnya mengikat satu per satu. Dibutuhkan kesabaran dan ketelitian yang sangat dalam mengikat setiap tali. Salah ikat motif yang diinginkan jelas tidak akan jadi.
Setelah diikat sesuai motif, tahap selanjutnya adalah mewarnai. Proses mewarnai ini hampir mirip dengan yang aku lihat saat melihat proses pembuatan batik. Benang-benang yang sudah diikat tadi dicelup ke dalam pewarna. Tidak hanya sekali celup tetapi berkali-kali, apalagi kalau menginginkan warna yang lebih terang atau tidak biasa. Untuk warna dasar tenun troso adalah warna biru dan merah. Itulah sebabnya mengapa warna tenun troso biasanya berkisar di warna-warna tertentu. Namun tidak menutup kemungkinan akan ditemukan warna-warna lain yang menarik seperti yang aku temui kemarin saat di Desa Troso yaitu warna kuning, pink, dan biru cerah.
Berbeda dengan proses pembuatan batik, proses pembuatan tenun troso hanya membutuhkan air dingin saja. Setelah dicelup ke pewarna proses selanjutnya adalah mengeringkan. Oia,, untuk proses pencelupan ini dibutuhkan tenaga yang lumayan. Bayangkan dalam satu rangkaian ikatan kain nantinya akan membentuk sekitar 10 lembar kain dengan ukuran 2 meter x 1 meter. Jadi secara tidak langsung si bapak yang melakukan proses pewarnaan harus mengangkat dan memeras sekitar 10 lembar kain secara bersamaan.
Tenun
Apabila sudah kering dan warna yang diinginkan sudah menempel sempurna pada benang, barulah dilakukan proses tenun. Tenun sendiri kalau aku terjemahkan secara bebas adalah proses menyatukan benang menjadi lembaran kain. Untuk kain polos dengan satu warna proses tenun bisa dilakukan oleh mesin, namun untuk proses tenun dengan motif-motif cantik harus ada sentuhan tangan manusia untuk membentuk motifnya. Saya pernah mencoba ikutan menenun di Lombok dan hasilnya jelek sekali karena aku tidak punya keahlian di bidang tersebut. Dibutuhkan keahlian dan sense of art untuk membuat kain tenun.
Melihat proses pembuatan tenun troso yang panjang, butuh ketelitian, dan tenaga rasanya sungguh bangga punya budaya yang sangat indah ini. Tentu saja kami nggak cuma ngintip proses pembuatan tenun troso nya saja, tapi sempat-sempatnya dijamu makan oleh keluarga pembuat tenun troso yang kami intip karyanya. Mereka dengan senang hati menjamu kami dengan air jeruk hasil kebun. Jeruknya tinggal mereka petik aja, nggak beli. Duh enaknya.
Meskipun sepanjang piknik di Jepara kebanyakan waktu kami cuma digunakan untuk goler-goler di pantai, doing nothing, dan ngobrol ngalor ngidul, tapi sebagian kecil waktu piknik kami yang kami gunakan untuk belajar sedikit tentang tenun troso rasanya membuat kami bertambah kaya, kaya pengetahuan dan kaya rasa.
Kami pun pulang dengan bahagia dan tumpukan kain tenun yang super cantik. Aku nggak sabar pengen menyulap kain-kain ini menjadi sesuatu yang wearable biar bisa segera dipamerin kalo jalan-jalan.
- Dinilint -
PS: Aku sempat rekam tiap proses pembuatan tenun troso Jepara dalam video-video pendek yang aku upload di instagram @gelintang_,, bisa lihat di bagian highlight.
Wew.. Baru tau kalo di Jepara juga ada kain tenun..
BalasHapusSoalnya kain tenun terkesan budaya Indonesia bagian Nusa Tenggara seperti Lombok...
Kain tenun sebenernya ada di hampir seluruh nusantara. Yg membedakan kain tenun satu dan lainnya adalah di bahan benang, warna, & motif.
HapusMungkin perlu dipromosikan lebih lanjut lagi kain tenun di daerah yang lain.. Soalnya merupakan aset daerah juga...
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusSudah ada banyak usaha untuk mempromosikan kain2 nusantara baik dari pihak pemerintah maupun pihak kain,, termasuk aku yg nulis,, cuma memang nggak bisa langsung sekejap mata semua orang tau & paham ;)
Hapuswaw keren bangeet ya kain-kain tradisional Indonesia.. di tempat aku juga ada tenun dayak kalimantan, motif dan corak nya rada mirip tapi tetep beda sih... itu uniknya indonesia
BalasHapusAku juga pernah dapat sarung khas Kalimantan. Cakep. Aku suka warnanya. Aku bikin jadi celana kulot,, kalo penasaran aku upload di Ig: @dinilint
HapusBtw,, kalo tahu nyari kain Kalimantan secara online boleh bisikin yaaa
kamu mah gak jauh-jauh dari kain ya sist.. tapi keren euy tenunnya.. aku juga pecinta kain-kain tradisional.. selain coraknya unik, kainnya juga keren-keren banget.. pokoknya aku cinta Produk Indonesia..
BalasHapusIyaaa,, habis gimanaaaa
HapusUdah cinta siiih
Wah baru tahu kalau kain tenun itu dimotif dulu baru ditenun ya. Nice info��
BalasHapusAku juga baru paham kemarin itu mbak, beneran ditunjukin tiap prosesnya di depan mata. Tiap prosesnya seru & menantang.
HapusGua belum pernah ke Jepara dan itu proses nya keren karena masih tradisional hehe
BalasHapusSemoga dg baca tulisanku ini ada bayangan tentang Jepara meskipun belum kesana ya
HapusWihhh, di jepara juga ada kain tenun to, duhh aku mupeng kak pengin bangeeet. Kalau mau beli harus ke jepara? Bisa via online nggak?
BalasHapusAdaaaa.
HapusBisa. Kirim email ke aku dinilintangasri.dla(at)gmail(dot)com ntar aku kasih tau
Cantik banget kain tenun jeparanya ☺
BalasHapusAyo mbak main ke Jepara. Masih banyak yg cantik
HapusCantik banget kain tenun jeparanya ☺
BalasHapusYa ampun duh perjalanan yang kaya akan hal-hal seru.
BalasHapusBikinnya rempong ya, kalo beli kita gampang banget.
Sukses buat pengrajin tenun troso, bagi cerita-cerita lain ya Tang.
Yes.
HapusThank you Nyi :)
cakep banget yaa kainnya.. Indonesia kaya bangeet.
BalasHapusBanget.
HapusAku pengen ngintipin tiap tempat di Indonesia yg bikin2 kain begini lho mbak. Pasti takes time banget saking banyaknya
Baru tau ada tempat buat lihat pembuatan kain troso ini..
BalasHapusAyo mbak ditengokin
Hapusaku suka salut sama pengrajin seperti mereka, kereeeen ya
BalasHapusIyaaaa.
HapusApalagi yg tetep mau bikin kain2 begini sampe sekarang.
Rumit juga ya proses bikin tenun trosonya. Harganya mahal nggak sih?
BalasHapusKalo melihat prosesnya yg rumit & panjang kok rasanya harga 100-200 ribuan perpotong kain tenun itu harga yg nggak layak dibilang mahal ya,, malah mestinya bisa lebih kalo ada daya beli tinggi dari konsumen
HapusPantas saja harga kain tenun itu lumayan mahal, buatnya juga gak udah ya.
BalasHapusYes,,, ada harga dibalik proses :)
HapusPembuatan kain paling sulit ya kain tenun ini, njlimet banget ya. Tapi hasilnya bagus.
BalasHapusKalo dibilang paling sulit sebenernya nggak juga ya mbak,, jenis kain lain juga ada proses perjuangannya sendiri-sendiri kok ;)
HapusTemen Ku juga Ada yg punya usaha bikin tenun torso ini Di Jepara, Pas ngeliat Dan belajar langsung proses pembuatannya seru banget, suka banget sama warna2 tenun torso Yang elegant 😁
BalasHapusIyaaaaa
HapusKak, semisal motifnya dibuat batik kretek bisa?
BalasHapusAsal ada contohnya pengrajinnya bisa deh
Hapus