The Joy Of Blogging

Apa sih enaknya nge-blog? Jadi gini, aku dulu penasaran dengan traveling dan nggak tahu harus mulai dari mana hingga akhirnya kenalan dengan yang namanya mesin pencarian di internet yang kemudian mengantar aku bertemu cerita-cerita seru dari orang-orang yang sama sekali belum aku kenal. Akibat inspirasi dari orang-orang baru ini, aku pun penasaran dengan blog dan akhirnya mencoba membuat satu.

Maaf foto kaki,
Tapi kalo lagi nge-blog ya begini ini keadaannya :P

Aku mulai nge-blog untuk having fun.
Sampai sekarang. Aku nge-blog untuk menulis pengalaman pribadiku hasil traveling dan menambah foto ini itu supaya mirip dengan blog-blog favorit yang aku suka. Seperti yang aku bilang, perjalanan blogging-ku dimulai dari berkunjung ke blog-blog yang imajinatif dan inspiratif. Belakangan aku baru mengenal istilah blog walking setelah melakukan hal tersebut bertahun-tahun lamanya.

Dari having fun, aku pun merasa penasaran bagaimana orang-orang di balik blog-blog seru ini sebenarnya di dunia nyata. Kok bisa sih mereka nulis sesuatu yang menyenangkan yang akhirnya bisa jadi hal inspiratif buat orang-orang macam aku. Tapi rasanya mereka ini jauh dan susah dijangkau, karena kebanyakan blog yang aku ikuti penulisnya berada di ujung dunia. Ternyata di kota kesayanganku ini ada komunitas blogger, lebih spesifik lagi komunitas blogger perempuan. Aku merasa ada kumpulan orang-orang yang punya hal favorit yang sama, jadi aku ikut bergabung untuk tahu lebih banyak tentang dunia bloggin yang menyenangkan.

Gabung di komunitas membuka wawasanku lebih luas lagi tentang dunia per-blogging-an. Melalui komunitas ini aku belajar tentang teknik blogging, cara monetize blog, dan bagaimana mbak-mbak ciamik ini serius dalam nge-blog. Aku kok jadi penasaran, kalo aku bisa nggak ya nge-blog dengan teknik-teknik per-blogging-an yang disarankan. Dari sekedar having fun, aku pun perlahan membuat diriku jadi blogger semi-pro, atau boleh juga lah ya disebut anak magang, tapi yang ini magangnya entah sampai kapan. Xixixixi.

Untuk menjadi blogger semi-pro ternyata nggak segampang nyari artikel blog untuk riset jalan-jalan. Ada beberapa teknik blogging dasar yang harus konsisten dijalankan semacam blog walking, riset, dan membuat konten pada jangka waktu tertentu. Belum lagi kalau mengikuti saran teman-teman untuk mengikuti algoritma mesin pencarinya mbah Google yang katanya supaya artikelnya di-notice mesti nulis minimal 500 kata dan mencantumkan minimal 3 foto dengan sebelumnya mengganti judul foto dan memberi caption pada foto. Antara aaarrrghhhh dan ayo ini tantangan!

Untuk tetep konsisten nge-blog secara semi-pro, mau nggak mau aku harus selalu deket dengan gadget. Nah yang paling susah sebenernya tetep nge-blog saat traveling. Kemaren-kemaren aku sih rutin blog walking dengan mengandalkan smartphone. Smartphone kesayangan ini seringnya aku pakai untuk edit foto dan edit video. Lumayan kan kebutuhan sosial media terpenuhi saat traveling, tapi juga nggak asal-asalan. (*baca: upload instagram)

Meskipun smartphone semakin canggih dan selalu dirasa praktis, tapi buat aku pribadi segala printilan nge-blog lebih nyaman dilakukan dengan laptop. Iya kan,, layar laptop lebih lebar, ada keyboard yang ergonomis, rasanya lebih leluasa untuk edit video, edit foto, dan yang pasti ngetik dan blog walking ke blog-blog favorit. Pengen deh bawa laptop ringan yang nge-charge nya cepet pas traveling, tapi juga yang harganya terjangkau dong.

Kalo misal punya laptop baru nih, pengennya punya laptop yang bisa diajak multi tasking, I mean bisa buka word, google chrome, aplikasi video editor, dan aplikasi photo editor dalam waktu bersamaan dengan visualisasi yang ok, bisa buka bermacam-macam tab tanpa nge-lag tapi tetep hemat energi dengan konsumsi daya maksimal kalo bisa 15 watt aja, kayaknya spek RAM 4 GB dengan prosesor AMD 10-9620p yang punya empat inti prosesor (quad core) dan grafis berbasis R5 cukup lah ya.

Selain butuh tampilan grafis yang OK, aku juga butuh audio yang bagus, kan aku terbiasa nulis dengan dengerin musik. Akan lebih OK lagi kalo laptop-nya bisa langsung aktif sekitar 2 detik dari kondisi sleep mode, jadi kan pas lagi ada ide tinggal buka laptop klik trus langsung ditulis nih idenya,, kemungkinan ide lari jadi minimal. Konektivitas USB juga perlu nih, USB 3.0 boleh lah ya jadi standar, ide-ide di laptop bisa cepet di back up di flashdisk atau memori eksternal tapi takut putus koneksi di tengah jalan karena kelamaan waktu transfer.

Laptop impian

Salah satu hal yang penting kalo punya laptop baru adalah garansi dan layanan purna jual. Namanya juga barang elektronik kan, mesti ada jaminan kalo terjadi sesuatu. Bagusnya sih layanan servisnya ada dimana-mana dengan garansi service dan spare part selama 2 tahun yang berlaku secara global.
Anaknya maunya banyak, biarin ya.

Pucuk dicinta ulam tiba. Ternyata ada lho laptop yang ringan, cepet nge-charge, dan harganya ramah kantong alias terjangkau. Hasil riset menunjukkan bahwa ada laptop ASUS AMD - Laptop for everyone. Laptop ASUS ini beratnya sekitar 2,3 kg, bisa dibawa kemana-mana, desainnya cakep dan modern, nggak malu-maluin kalo diajak nongkrong bareng, sudah terinstal windows 10 asli, jadi nggak perlu ribet nyari-nyari printilan lagi, dan yang jelas harganya terjangkau. Kalo mau tahu spek lebih jelasnya boleh cek disini.

Foto dari liputan pertama blogger anak magang

Joy of blogging rasanya akan lebih joy kalo beneran bisa punya laptop ASUS nih. Btw, ini aku emang lagi ikutan lomba Blog Competition ASUS AMD yang diselenggarakan oleh bocahrenyah.com. Ya gini nih salah satu kegiatan anak magang blogger semi-pro, ikutan lomba untuk mengasah ketrampilan menulis dengan tema tertentu tapi juga nggak ninggalin ciri aku menulis pribadi, kan namanya blogger. Terima kasih ya sudah baca ;).

Dinilint