Eiffel Tower, Seafood, and Wine

Malam di Dalat itu dingin sodara. Temen sih uda wanti2 buat bawa light jacket. Eits,,, ternyata salah. Orang2 di Dalat jalan kaki di pusat kota dengan coat, topi, penutup kuping, sarung tangan, boat yang trendi. Yap, kebanyakan juga turis trendi. Welcome to tourist city, Dalat!

Kami belum booking hotel, hostel, guest house atau apapun di Dalat ini. Begitu turun dari bus, saya langsung celingukan kanan kiri depan belakang. Dan ketemulah tulisan guest house di seberang jalan. Seorang bapak dengan ramahnya mengajak kami berbincang dengan bahasa inggris, juga menunjuk guest house yang sudah saya lirik. Ternyata dia sopir tuktuk sodara. Beware. Saya sudah diperingatkan di milis tentang sopir tuktuk sok ramah yang berujung tipu di vietnam. 


our guest house

Si resepsionis guest house adalah seorang pria muda yang ramah dan jago ngomong inggris. Begitu kami datang, dia langsung ajak kami menaiki tanggak. Masih ingat kan kalo hostel di Vietnam luasnya kecil tapi tinggi dan berlantai banyak. Nggak tanggung2, kami dibawa ke lantai 5. Iya, pake tangga. Lumayan ngos2an. 
Tapi begitu sampe di kamar,,, hmmm. Kamarnya luas. Ada 3 ranjang luas nan bersih lengkap dengan selimut tebal. Dari kamar bisa lihat Dalat. Kelihatan danaunya sama gedung2 di dataran naik-turun. Kamar mandinya bersih. Si resepsionis menawarkan harga US$3 per orang. Murah. We said yes.

jalanan Dalat dan sepeda tandem
eiffel tower looks like

Menikmati malam di Dalat sungguh menyenangkan. Kami memulai ritual jalan dengan makan. Ada banyak penjual makanan di Dalat. Mau pilih kios kecil pinggir jalan, warung dengan kursi2 kecil dan meja plastik, atau cafe mahal yang jual makanan bule. Kami memilih warung seafood jalanan. Dia mematok 50,000dong untuk sejenis seafood dalam satu piring yang bisa dimakan rame2. 
Nasi putih yang kami pesan selalu nasi ketan. Orang vietnam tidak mengenal kobokan. Mereka hanya menyediakan sendok, garpu, sumpit, dan tusuk gigi untuk tusuk seafoodnya, juga tisu basah, tapi yang terakhir dikenai biaya tambahan 2000dong per tisu. Cara makannya unik. Mereka tidak terbiasa kasih bumbu ke makanan. Mereka sediakan garam dan lada, kecap encer, juga sambal botol khas mereka. Colek sesuai selera.


choose what you want
the warung

Menikmati Dalat saat malam adalah one must thing you to do ketika jalan2 di Vietnam, khususnya di sekitaran HCMC. Dalat di waktu malam hangat dengan turis2 dan warga lokal dengan baju hangatnya yang trendi. Di kawasan pasar Dalat, ada pasar malam yang ramai. Pedagang berlomba-lomba menawarkan buah, bunga, sayur, sampai sweeter terbaik mereka. Kualitas yang ditawarkan tidak main2 dengan harga yang murah. Saya dapat syal sutra cantik motif kupu-kupu dengan menukar 35000 dong. Warga Dalat sepertinya punya hobi merajut. Mereka bisa membuat benda2 rajutan cantik dengan benang yang halus.



nemu Bandung di Dalat
rangkaian bunga cantik untuk yg pacaran dan honeymoon. how romantic


Sembari menikmati malam, kami mampir ke salah satu cafe di pusat kota. Dari cafe tersebut, kami bisa melihat lomba balap mobil mainan di jalanan Dalat yang ditutup dari kendaraan bermotor. Di belakangnya tampak taman kota yang cantik lengkap dengan bunga aneka warna yang subur. Psstt,, pizza dan wine sangat tepat untuk menemani malam dingin di Dalat :d

the wine and the park as background

the delicious pizza

Dalat in the night
  
the wine store

Published with Blogger-droid v1.7.4

Komentar

Postingan Populer